IHSG Tertekan, Ancaman Tarif AS ke China Bisa Seret Pasar ke Level 6.160
Pelemahan IHSG disampaikan oleh Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, akibat ketegangan dagang antara AS dan China. --Dok/antaranews.com
Meskipun pertumbuhan ekonomi China tercatat melampaui ekspektasi sebesar 5,4 persen, Nico menilai keberhasilan ini dipengaruhi oleh percepatan pengiriman ekspor sebelum tarif baru diberlakukan.
Namun, ia mengingatkan bahwa momentum tersebut belum tentu berlanjut di kuartal II-2025, mengingat dampak dari tarif tinggi yang kemungkinan akan menurunkan volume perdagangan antara kedua negara.
BACA JUGA:Gasak iPhone Saat Transaksi Jual Beli, Mahasiswa di Bengkulu Ditangkap Polisi
BACA JUGA:PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi untuk Wartawan, Tak Ganggu Independensi Pers
Dari pasar global, tekanan juga terasa di bursa saham Amerika Serikat. Pada perdagangan Rabu (16/4), indeks Dow Jones anjlok 1,73 persen, S&P 500 melemah 2,24 persen, dan Nasdaq terkoreksi tajam 3,07 persen.
Sementara itu, pasar Eropa bergerak bervariasi. Indeks Euro Stoxx 50 melemah 0,19 persen, FTSE Inggris menguat 0,32 persen, DAX Jerman naik 0,27 persen, sedangkan CAC 40 Prancis melemah tipis 0,07 persen.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun ke kisaran 4,28 persen, menandakan aksi beli yang tinggi dari investor.
Harga emas pun masih melanjutkan reli dan berhasil menembus level 3.300 dolar AS per troy ounce, mencerminkan peningkatan minat terhadap aset safe haven.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


