IHSG Berpotensi Menguat: Optimisme Pasar Terdorong Negosiasi Dagang Indonesia-AS dan Sentimen Global Positif
Pergerakan IHSG yang berpotensi menguat di tengah optimisme pasar terhadap hasil negosiasi tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat. --Dok/antaranews.com
Dari Eropa, European Central Bank (ECB) kembali memangkas suku bunga acuannya menjadi 2,25 persen dan pemangkasan ketujuh kalinya dalam satu tahun terakhir, sebagai bentuk respons terhadap tekanan ekonomi akibat ketidakpastian global dan tarif internasional.
BACA JUGA:Angelina Jolie Suarakan Gaza: ‘Kuburan Massal bagi Warga Palestina’
BACA JUGA:Salah Asuh dan Dampaknya: Mengapa Tumbuh Kembang Anak Bisa Terganggu?
Perdagangan di pasar saham Eropa pada Kamis (17/4) tercatat bervariasi. Indeks STOXX 600 melemah 0,13 persen ke 506,42. Indeks DAX Jerman dan CAC Prancis masing-masing turun 0,49 persen dan 0,6 persen, sementara FTSE 100 Inggris mengalami kenaikan tipis sebesar 0,06 poin.
Aktivitas transaksi cenderung melambat menjelang libur panjang dalam rangka perayaan Jumat Agung dan Senin Paskah.
Di sisi lain, bursa saham Wall Street juga menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks S&P 500 naik 0,13 persen atau 7 poin ke level 5.282,70.
Namun, indeks Nasdaq turun tipis 0,13 persen atau 20,71 poin ke posisi 16.286,45, dan Dow Jones terkoreksi cukup dalam sebesar 1,33 persen atau 527,16 poin ke angka 39.142,23.
Sementara itu, di kawasan Asia, pasar regional turut menunjukkan tren yang bervariasi. Indeks Nikkei Jepang menguat signifikan sebesar 352,68 poin atau 1,03 persen ke level 34.730,28.
BACA JUGA:Inspektorat Seluma Audit Data PPPK Dinkes 2024, Bupati Tegas Usut Dugaan Honorer Siluman
Di sisi lain, indeks Shanghai turun 3,661 poin atau 0,11 persen ke posisi 3.276,73. Indeks Kuala Lumpur tercatat naik 16,13 poin atau 1,09 persen ke 1.499,40, sedangkan indeks Strait Times Singapura menguat 57,88 poin atau 1,58 persen ke 3.720,33.
Dengan situasi domestik dan global yang masih dinamis, para pelaku pasar diharapkan tetap mencermati sentimen kebijakan moneter serta arah negosiasi dagang internasional sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


