Menkes Tekankan Penguatan RSUD M. Yunus Bengkulu, Siap Jadi Rujukan Bedah Saraf dan Jantung
Press Conference Proctoring Clipping Aneurisma dan Digital Subtraction Angiography (DSA) bersama Menteri Kesehatan RI di RSUD M.Yunus Bengkulu--Riko/rakyatbengkulu.com
“Kami sudah berkoordinasi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu. Tata kelola harus diperbaiki. Akan ada Dewan Pengawas dan pendampingan dari RSCM supaya operasional rumah sakit berjalan sesuai standar nasional,” jelas Menkes.
Tak hanya dari sisi manajemen, Provinsi Bengkulu juga dipastikan akan menerima bantuan alat kesehatan berteknologi tinggi dengan nilai puluhan miliar rupiah.
Bantuan tersebut meliputi Cath Lab, MRI, next-generation sequencing untuk patologi, high-speed drill bedah, hingga mikroskop medis.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD dr. M. Yunus Bengkulu, Herry Permana, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan terobosan layanan medis berteknologi tinggi, salah satunya melalui pelaksanaan proktoring bedah saraf clipping aneurisma serta penggunaan DSA untuk mendeteksi potensi pendarahan dan penyumbatan pembuluh darah otak.
“Saat ini kami sedang melaksanakan proktoring bedah saraf untuk tindakan clipping aneurisma, yaitu menjepit pembuluh darah di otak yang rawan pecah agar tidak terjadi pendarahan. Pemeriksaan pendukungnya menggunakan DSA yang sangat presisi,” jelas Herry.
BACA JUGA:Sudah 1.080 Jemaah Haji Bengkulu Dinyatakan Sehat dan Layak Berangkat
BACA JUGA:Menkomdigi Tantang AI Innovation Hub Hasilkan Solusi Publik
Ia berharap seluruh alat kesehatan yang dijanjikan Kemenkes, termasuk MRI, dapat terealisasi dan beroperasi penuh pada tahun 2026.
“Insyaallah tahun 2026, alat-alat medis seperti MRI sudah tersedia dan bisa langsung dimanfaatkan untuk pelayanan masyarakat Bengkulu,” ujarnya.
Selain itu, RSUD dr. M. Yunus juga tengah membangun gedung khusus radio nuklir dan radioterapi untuk penanganan kanker, sehingga pasien tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah.
Rumah sakit ini juga menyiapkan penambahan dokter spesialis bedah toraks dan jantung agar tindakan bypass jantung dapat dilakukan secara mandiri di Bengkulu.
Di sisi layanan anak, kapasitas NICU saat ini sebanyak enam tempat tidur dan PICU tiga tempat tidur. Jumlah tersebut direncanakan akan ditambah pada 2026 guna mengurangi antrean pasien.
Dengan dukungan penuh pemerintah pusat dan daerah, RSUD dr. M. Yunus Bengkulu ditargetkan berkembang menjadi rumah sakit rujukan regional dengan layanan medis modern dan mandiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


