Rahasia Perjuangan Kartini yang Jarang Diungkap: Di Balik Pena, Sunyi, dan Strategi

BACA JUGA:Misteri Mayat dalam Karung di Bengkulu! Polisi Temukan Batu Pemberat, Identitas Korban Masih Gelap

BACA JUGA:Semakin Ramah Pengguna, Super App BRImo Kini Tersedia dalam Dua Bahasa

Ini menunjukkan jika Kartini tidak hanya sebagai pejuang kaum perempuan, tapi juga sebagai orang yang memikirkan sosial yang progresif.

4. Dukungan Laki-Laki: Pilar yang Jarang Disorot

Salah satu aspek menarik dari perjuangan Kartini adalah dukungan diam-diam dari pria di sekelilingnya.

Ayahnya, R.M. Sosroningrat, meskipun terikat budaya dan jabatan tetap memberi ruang untuk Kartini tetap membaca dan belajar.

Bahkan suaminya, Raden Adipati Joyodiningrat, yang kerap disalahpahami, mendukung pendirian sekolah perempuan pertama di Jepara.

Perjuangan Kartini tak berdiri sendiri, dan ini memperlihatkan bahwa emansipasi sejati juga butuh kolaborasi lintas gender.

BACA JUGA:Angelina Jolie Suarakan Gaza: ‘Kuburan Massal bagi Warga Palestina’

BACA JUGA:7 Tanda Orang Pantang Menyerah yang Berpotensi Menjadi Sukses

5. Mewariskan Perjuangan Lewat Pendidikan

Meski hidupnya singkat, Kartini menanam benih yang terus tumbuh.

Yaitu pendidikan sebagai jalan pembebasan.

Kartini mengetahui bahwa perubahan yang sejati tidak bisa terjadi hanya dalam semalam.

Maka ia memilih jalur pendidikan.

Sumber: