Awards Disway
HONDA

Cuma Rp 5.000 Sebulan! Film Keluarga Super Irit yang Bikin Publik Terpukau

Cuma Rp 5.000 Sebulan! Film Keluarga Super Irit yang Bikin Publik Terpukau

film terbaru “Keluarga Super Irit”, garapan Falcon Pictures, yang baru saja merilis trailernya pada Sabtu (3/5)--Instagram/cinema.21

RAKYATBENGKULU.COM – Apa jadinya jika satu keluarga hanya mengeluarkan uang Rp 5.000 untuk kebutuhan sebulan

Itulah yang diangkat dalam film terbaru “Keluarga Super Irit”, garapan Falcon Pictures, yang baru saja merilis trailernya pada Sabtu (3/5). 

Film ini langsung menyita perhatian publik karena menampilkan gaya hidup ekstrem sebuah keluarga yang memilih hidup super hemat, namun tetap menjaga kekompakan dan cinta dalam keluarga.

Cuplikan film memperlihatkan percakapan tokoh Linda (diperankan Widi Mulia) dan Toni Sukaharta (Dwi Sasono), yang menunjukkan betapa hematnya keluarga ini.

BACA JUGA:Usai Kalah Gugatan Keamanan, Pangeran Harry Ingin Damai dengan Keluarga

BACA JUGA:Hari Kebebasan Pers, Ini Pandangan Ketum PWI Hendry Ch Bangun

“Pengeluaran kita cuma Rp 5.000 sebulan,” kata Linda dengan nada bangga, yang sontak dijawab Toni, “Aku kaget, aku enggak siap.”

Gaya hidup hemat ini bahkan sampai pada pembatasan air mandi hanya 1 liter per orang per hari, menggunakan “botol cawik” demi menekan biaya MCK. 

Potongan dialog lainnya juga memperlihatkan bagaimana Linda sangat perhitungan saat belanja kebutuhan dapur, hingga meminta pedagang menimbang daging pakai alat miliknya sendiri.

Tak hanya itu, anak mereka, Sally (Widuri Putri Sasono), pun menunjukkan perlawanan kecil terhadap cara hidup ini, termasuk saat diminta menyumbangkan kembalian Rp 50 di minimarket. Namun, di balik kekonyolan dan kesan ekstrem, film ini menyisipkan pesan penting tentang makna keluarga.

BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Resmi Lepas 423 Calon Jemaah Haji Bengkulu Kloter Pertama ke Tanah Suci

BACA JUGA:Heboh Pernikahan di Kudus: Seserahan Fantastis Dari Mobil Mewah Hingga Emas Bikin Warganet Terpana

Ketika kondisi ekonomi semakin sulit, keluarga ini harus pindah ke rumah tak layak huni. 

Namun Toni tetap menekankan, “Walaupun atapnya jerami, lantainya tanah, tapi lebih baik di sini. Rumah kita sendiri.” 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: