Nelayan Hilang Belum Ditemukan, Sisiri Laut Lampung Hingga Sumbar
BENGKULU – Walikota Bengkulu H. Helmi Hasan, SE dan Tim Basarnas melakukan pencarian terhadap empat nelayan Kota Bengkulu yang diketahui hilang setelah berangkat melaut sejak 10 Mei lalu. Menggunakan helicopter yang dipiloti oleh Letkol (Pen) Akhmad Mulyono itu menyisiri lautan sampai ke Pulau Mego, Provinsi Sumatera Barat. Selama dua jam helikopter terbang melakukan pencarian, namun kapal Bundo Kandung yang digunakan oleh keempat nelayan tersebut belum ditemukan.
Walikota Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE menjelaskan, kalau pencarian yang dilakukan oleh Pemkot bersama basarnas dari pukul 10.30 WIB hingga 12.30 Wib. Dalam pencarian berjalan dengan baik, Walikota bersama Basarnas sudah berkeliling untuk mencari kapal yang digunakan keempat nelayan ini, namun memang hasilnya belum ditemukan.
“Dalam pencarian ini memang kita menemukan beberapa objek, namun memang harus didalami lagi. Kita sudah berusaha secara maksimal, karena kita bukan hanya mencari menggunakan helikopter tetapi kita bersama Basarnas dan tim gabungan pada saat ini sudah mencari melalui kapal yang sudah bergerak dari kemarin pagi dari pelabuhan Pulau Baai,” jelasnya.
Dia berharap keluarga keempat nelayan ini tetap bersabar dan berdoa agar pencarian ini segera membuahkan hasil. Untuk warga Kota Bengkulu walikota meminta juga ikut mendoakan supaya empat nelayan itu lekas ditemukan. Pemkot dan Basarnas akan tetap berusaha dengan maksimal dalam pencarian ini.
“Kita dari pemerintah dan Basarnas akan terus berusaha maksimal dan berupaya terus dalam pencarian ini,” tegasnya.
Kepala Basarnas Bengkulu, Abdul Malik menjelaskan, kalau kapal Cinto Bundo yang mengangkut empat nelayan terjadi mulai tanggal 21 Mei, namun memang baru dilaporkan kepada Basarnas pada tanggal 25 Mei. Aksi yang mulai Basarnas lakukan dari tanggal 25 Mei sampai dengan 2 Juni belum menemukan hasil atau masih nihil.
“Untuk hari ini (Kemarin, Red) sudah diterjunkan unsur pencarian udara helikopter HWI39HR1301. Pencarian dari Bengkulu ke Pulau Mego merupakan pencarian dari sektor dua, Kemudian sektor satu, paginya sudah melakukan pencarian dari perairan Lampung sampai dengan perairan Bengkulu. Untuk kapal dari tim gabungan TNI AL, Polisi Air, DKP, BPBD, Basarnas dan keluarga nelayan mencari di kawasan perairan Bengkulu Selatan,” ungkapnya.
Dia menambahkan untuk kendala yang dialami, mulai tanggal 25 mei lalu hingga saat ini adanya cuaca yang tidak bersahabat, karena gelombang laut di perairan Bengkulu dan Samudera Hindia barat Bengkulu mencapai 1 sampai 5 meter tingginya.
“Namun langkah-langkah ini berdasarkan data aplikasi kita, perkiraan korban sudah mengarah ke perairan Lampung. Dari hasil tanda-tanda yang didapatkan nantinya akan menjadi evaluasi kita untuk kita lanjutkan perencanaan berikutnya,” tutup Abdul. (jee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: