HONDA

Berkebun Jambu dan Budidaya Jamur, Gerakan “Ayo Berkebun” Terus Digelorakan

Berkebun Jambu dan Budidaya Jamur, Gerakan “Ayo Berkebun” Terus Digelorakan

BENGKULU - Budidaya jamur tiram dan jambu madu yang dilakukan Siswadi warga Simpang Kandis, Kota Bengkulu, sangat selaras dengan program "Ayo Berkebun" yang terus digelorakan Pemerintah Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu. Apalagi di masa pandemi Covid-19, masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan lahan pekarangan rumah menjadi lebih produktif.

Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA mengatakan, pemanfaatan lahan pekarangan rumah sangat bagus, apalagi bisa menghasilkan/menjadi usaha bisnis. Terutama saat pandemi Covid-19, sudah diupayakan masyarakat untuk tetap produktif namun keamanan proteksi diri harus selalu dikedepankan.

"Dengan halaman rumah dua puluh kali empat puluh meter ternyata terbukti produktivitas kebun jambu madu bapak Siswandi bisa melebihi hasil kebun lima hektare sawit. Maka yang kita programkan, "Ayo Berkebun" itu sebenarnya sudah menjadi kebiasaan budaya masyarakat kita sejak dulu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga," ujar Rohidin saat meninjau kebun jambu madu dan jamur tiram belum lama ini.

Lebih lanjut, usaha lainnya milik Siswandi, yaitu budidaya jamur tiram yang hasilnya sangat menggiurkan, dengan penggunaan lahan yang tidak begitu besar. Ini menunjukkan, kegiatan stay at home (tetap di rumah) dapat bermanfaat dan menambah pendapatan.

"Kalau kita membudidayakan seperti ini, dengan menggunakan pemanfaatan pekarangan, dari sisi biaya produksi tentu tidak mahal. Kemudian, permintaan pasar cukup tinggi, dan bisa juga dikirim langsung ke konsumen," terang Rohidin.

Sementara Siswadi (52) mengungkapkan, dirinya memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang masih kosong, awalnya berangkat dari hobi bercocok tanam. Di samping itu, latar belakang pendidikannya juga dari Sarjana Pertanian.

"Kita ini negara agraris, halaman masih ada, tanah masih luas, masa kita biarkan begitu saja. Mari kita produktifkan, sejengkal tanah agar bermanfaat," ujarnya yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Bengkulu Fraksi PKS.

Cerita Siswadi, ia dan istri sudah merintis ini sejak awal 2012, semasa dirinya masih menjadi anggota DPRD Provinsi Bengkulu dan istrinya masih bertugas sebagai ASN. Di waktu senggang ia dan istri mencoba membudidayakan jamur tiram, kemudian beberapa tahun kemudian mencoba berkebun jambu madu.

"Di awal saya coba membeli 200 bibit jamur tiram, seiring waktu terus berkembang menjadi berlipat lipat. Sekarang kami menikmati hasilnya, dalam sehari dapat memanen hingga 30 sampai 50 kilogram dengan harga Rp 20 ribuan per kilogram," jelas Pak Sis sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, kebun jambu madu yang dimiliki Siswadi sekarang sudah lebih dari 300 batang, dan juga menghasilkan keuntungan yang cukup besar (setara 5 hektare sawit). Jambu madu dijual dengan harga Rp 50 ribu per kilogram, selain itu bibit juga dijual mulai dari harga Rp 50 ribu hingga Rp 1 jutaan.

"Untuk jambu madu, juga sangat banyak peminatnya dan cukup besar menghasilkan keuntungan. Mulai buah hingga batang juga bisa dimanfaatkan dan menghasilkan, ini cukup menjanjikan bagi masyarakat," pungkasnya. (rls/mcpemprov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"