Dewan Pesimis, Pelaksanaan Pembangunan Jembatan TAP Tepat Waktu

BENGKULU – Komisi III DPRD Provinsi mengaku pesimis pembangunan lanjutan jembatan Tanjung Agung Palik (TAP) di Kabupaten Bengkulu Utara akan selesai tepat waktu. Hal ini masuk akal, mengingat waktunya yang sudah semakin mepet saja.

Wakil Ketua (Waka) Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Andaru Pranata, SE mengutarakan, bahwa sebelumnya berkenaan dengan pembangunan lanjutan jembatan TAP itu, pihaknya sudah mempertanyakan langsung dengan Dinas PUPR Provinsi. "Jawaban mereka segera dilakukan, tapi hingga saat ini sama sekali belum terlihat progresnya," kritik Andaru, Selasa (30/6).

Sekarang ini, kondisi pembangunan jembatan tersebut pondasi yang merupakan bangunan bagian bawah jembatan, sudah mulai turun ke bawah akibat curah hujan yang cukup lebat, sehingga debit air sungai yang naik. Bahkan salah satu pondasi jembatan ada yang terlihat sudah bergerak turun ke bawah, dan dikhawatirkan berdampak pada kualitas jembatan nantinya.

"Di bagian lain jembatan belly yang dibuat agar akses transportasi tetap bisa dilakukan, keadaannya sudah miring. Makanya saya beberapa waktu lalu meminta bantalan jembatan belly itu ditambah, dan alhamdulillah sudah dilakukan. Tapi yang jelas kita meminta pembangunan lanjutan jembatan segera direalisasikan, mengingat fungsinya sangat vital bagi masyarakat," tambah Andaru.

Ditambahkan Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Ir. Darmawansyah, ST, jika jembatan TAP sebetulnya sudah diharapkan masyarakat karena berfungsi sebagai jalur transportasi masyarakat dari Kota Bengkulu ke Bengkulu Utara.

Menurutnya, dengan bentang jembatan berkisar 100 meter, kemungkinan besar membutuhkan pilar tengah jembatan. Kalau melihat waktu yang tersisa sangat mepet, dan pemenang lelang juga belum ada, dikhawatirkan jembatan itu tidak selesai tepat waktu. "Jadi sebaiknya harus disegerakan, agar pembangunan lanjutan bisa segera terealisasi tepat waktu," singkatnya.

Seperti diketahui pembangunan lanjutan jembatan TAP pada tahun ini memiliki pagu anggaran senilai Rp 17,4 miliar. Dalam website itu tertera jika proses lelangnya dilakukan tender ulang. (zie)

Sumber: