HONDA

Memilih Jual Hasil Bumi ke Rejang Lebong, Warga Warung Pojok Keluhkan Akses Jalan

Memilih Jual Hasil Bumi ke Rejang Lebong, Warga Warung Pojok Keluhkan Akses Jalan

KEPAHIANG – Kondisi infrastruktur jalan yang tidak memadai, membuat warga Desa Warung Pojok Kecamatan Bermani Ilir lebih memilih menjual hasil buminya, khususnya kopi ke Kabupaten Rejang Lebong, dibandingkan ke pusat Kota Kepahiang. Hal ini diakui Kepala Desa (Kades) Warung Pojok, Sopian Aidi yang mengatakan kendati jarak dari desa mereka ke Kabupaten Rejang Lebong sekitar 50 Km, dan jarak ke pusat Kota Kabupaten Kepahiang sejauh 25 Km, namun warga desanya lebih memilih menjual hasil bumi kopi dan cabe rawit ke Kabupaten Rejang Lebong. “Memang jarak ke Rejang Lebong lebih jauh dibanding ke Kepahiang. Namun akses jalannya ke Rejang Lebong lebih bagus dibandingkan ke Kepahiang,” ungkap Sopian. Diungkapkan Sopian, dari luas desa yang dipimpinnya sekitar 650 hektare, terdiri dari 1 hektare pemukiman, dan 50 hektare kawasan Taman Wisata Alam (TWA), yang mana sisanya merupakan kawasan perkebunan masyarakat yang didominasi perkebunan kopi yang diklaim terbesar di Kabupaten Kepahiang. “Dari 320 KK yang ada di desa kami, mayoritas memiliki kebun kopi. Bahkan tiap tahunnya per KK saja mampu menghasilkan 20 ton kopi di setiap musim panen. Hasil panen ini lebih banyak kami jual ke Rejang Lebong, lantaran akses jalan ke Kepahiang sangat buruk,” terangnya. Sopian mengatakan, desa yang berpenduduk kurang lebih 1.200 jiwa tersebut per tahunnya mampu menghasilkan mencapai 2.000 ton kopi, yang lebih banyak dijual ke Rejang Lebong dan Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Bahkan untuk cabe rawit, desa yang resmi berdiri pada tahun 2007 lalu ini pun mampu memproduksi sebanyak 10 ton per tahunnya, juga lebih banyak dijual ke luar daerah. “Kami berharap Pemkab Kepahiang bisa segera mencarikan jalan keluar atas kendala dari keterbatasan akses warga desa kami. Karena akses jalan ini sangat penting bagi masyarakat, khususnya dalam sektor peningkatan ekonomi masyarakat,” demikian Sopian. (sly)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: