HONDA

Gas Subsidi Langka

Gas Subsidi Langka

KOTA BINTUHAN – Tidak hanya di Kota Bengkulu saja warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas subsidi 3 kilogram. Di Kabupaten Kaur saat ini warga juga sudah mulai sulit mendapatkan gas subsidi. Baik itu di warung yang biasa menjual gas maupun di pangkalan. Padahal hasil pantauan Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kaur beberapa hari lalu, stok gas tersedia dalam jumlah yang aman. Karena tidak ada pengurangan stok gas subsidi untuk Kaur. Selain itu penyalurannya tepat waktu dari agen ke pangkalan. “Saya dari BRT pak Kecamatan Maje sengaja ke Kaur Selatan mencari gas. Namun di sini juga tidak ada gasnya pada hal sudah jauh bawa tabung gas 3 kilogram kosong. Kalaupun ada berapa harganya pasti saya beli, karena sudah terlanjur keluar dari BRT. Kalau tidak juga dapat gas, mungkin pulang nanti bawa lagi tabung gas kosong ini,” kata Sutarno warga BRT Kecamatan Maje. Tidak hanya warga BRT saja yang saat ini sulit mendapatkan gas subsidi 3 kilogram. Rido, warga Desa Jembatan Kecamatan Kaur Selatan pun kemarin mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas subsidi. Rido mengaku sudah mencari gas 3 kilogram ke warung dan pengecer yang ada di Bintuhan. Namun semuanya kosong. Gas 3 kilogram baru hari Selasa nanti masuk dari agen ke pangkalan. “Tadi kita sudah siap mau masak habis gas. Sudah beberapa jam cari gas tidak juga dapat. Jadi terpaksa tidak masak dulu karena tidak dapat lagi gas 3 kilogram,” keluhnya. Sementara itu Kabid Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kaur Agus Supianto membenarkan banyaknya keluhan warga soal gas tabung 3 kilogram. Bahkan pihaknya sudah melakukan pengecekan di lapangan, saat ini tidak ada pengurangan stok dan penyaluran pun tetap seperti biasa. Namun kekurangan ini dikarenakan banyaknya kebutuhan bahkan saat ini hampir setiap rumah tangga sudah memiliki dua hingga lebih tabung gas tersebut. "Jadi kita sudah cek ke pangkalan dan agen itu pendistribusian tetap sama dan stok tetap seperti biasa. Namun hilangnya gas ini karena stok di rumah warga saat ini sudah ada dua bahkan lebih. Dan untuk mengatasi hal ini ke depan kita akan koordinasi dengan agen dan juga Pertamina ke depannya," pungkas Agus Supianto. (cik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: