Salurkan LPG 3 Kg Agar Tepat Sasaran, Tukar Gas Gunakan Kartu Khusus
BENGKULU - "Terima kasih bu. Ini kartunya," ucap Joko Wiyono, pemilik pangkalan gas LPG di Jalan Bhakti Husada Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu sembari menyerahkan tabung gas LPG 3 Kilogram (Kg) pada salah satu pelanggannya, Rabu (14/10). Joko Wiyono membuat kartu khusus bagi para pelanggannya, agar LPG 3 Kg yang didistribusikannya tepat sasaran.
Dirinya ingin memastikan jika rumah tangga maupun Usaha Kecil Menengah (UKM) di seputar rumahnya mendapatkan tabung gas LPG 3 Kg yang disubsidi pemerintah. Baginya, kepentingan masyarakat lebih utama dibanding hanya memikirkan keuntungan bisnis semata. Joko sengaja mencetuskan ide memanfaatkan kartu eks atau kartu bekas pembelian minyak tanah dulu dengan pembelian tabung LPG ukuran 3 Kg.
Menurut Joko, setiap suplai stoko tabung masuk, pada pagi harinya dia langsung menyebarkan kartu tersebut kepada masyarakat sekitar yang dia kenal. Nantinya, kartu langsung dapat ditukarkan dengan pembelian gas LPG 3 Kg seharga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni sebesar Rp 15.300 per tabung. Kartu tersebut dibatasi sampai pukul 17.00 WIB, bila tidak diambil maka dia menganggap kalau pelanggannya itu masih ada stok di rumah dan dia akan menjualnya kepada orang lain.
"Sistem yang saya buat ini efektif untuk memastikan masyarakat sekitar pangkalan mendapatkan gas LPG 3 Kg dan membeli sesuai HET," ujarnya saat berbincang dengan Rakyat Bengkulu Online, Rabu (14/10).
Terlebih, lanjutnya, sekarang ini di Bengkulu di tengah masyarakat sedang terjadi panic buying sehingga gas LPG 3 Kg atau disebut juga gas melon ini dikatakan terjadi kelangkaan. Padahal sebetulnya, hanya terjadi peningkatan permintaan saja yang diperkirakan dampak penurunan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19. "Kami menyediakan tabung LPG berbagai ukuran mulai dari 3 Kg, 5,5 Kg, dan 12 Kg," katanya.
Joko pun punya cara unik dalam mempromosikan sekaligus menjual tabung-tabung LPG beragam ukuran tersebut. Orangnya yang mudah bergaul ini memudahkan Joko menjualnya. Sekedar gambaran, untuk tabung LPG ukuran 3 Kg dalam sehari dia mendapatkan alokasi 100 tabung. Dipastikan jumlah tersebut bakal habis sejak pagi hingga petang hari.
Untuk promosi, kendati usianya tidak muda lagi, namun dia juga tetap memanfaatkan media sosial (medsos) untuk tempat promosi. "Di sana saya cantumkan alamat, nomor HP, jadi pelanggan tinggal telepon, gas langsung kami antar dan kami pasang sampai ke dapur," kata pemilik pangkalan yang sekilas namanya mirip nama presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) ini.
Tak hanya itu, demi pelayanan kepada pelanggannya yang berada di sekitar rumah bagi yang memang tidak bisa mengambil tabung LPG, maka dirinya yang akan mengantar dan memasangnya. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 sekarang masyarakat terkadang enggan keluar rumah sehingga ia yang akan mengantar. "Ada yang nggak berani masang, ya kami pasangkan," tambahnya. Salah satu pelanggan, Febri ketika ditemui mengaku adanya kartu khusus yang diberikan Joko sangat membantunya. Tentunya dia tidak khawatir tidak kebagian jatah alias kehabisan. Febri menyerahkan kartu warna merah sebagai pelanggan LPG 3 Kg untuk kebutuhan rumah tangga. "Kalau saya memang langganannya dengan Pak Joko. Nggak susah, kasih kartu, kasih uang Rp 15.500, langsung deh dapat gas elpiji," kata Febri. Febri mengaku satu tabung LPG ukuran 3 Kg yang dia beli bisa dia manfaatkan sekitar 3-4 hari. Itu karena memang dia banyak memasang dan juga memanfaatkannya untuk memasak air minum. "Kalau pakai kartu aman, jadi nggak usah buru-buru ngambilnya, pasti kita kebagian," tutur ibu rumah tangga tersebut. Berbeda lagi dengan Koh A Min, pemilik warung mie ayam, membawa kartu berwarna hijau. Sebagai pelaku usaha mikro, dia membeli LPG 3 Kg setiap dua hari sekali. "Pasti dapat, karena sudah ada kartunya. Jadi nggak perlu cari kemana-mana. Saya biasa ambil kartu sebelum isi LPG habis, jadi nanti tinggal bawa tabung kosong dan kartu hijau buat UKM,” terangnya. Pengaturan kartu dibuat secara mandiri oleh Joko, dengan memanfaatkan kartu lama yang dahulu pernah digunakan ketika dia masih menjadi agen minyak tanah. Hal ini dilakukan karena makin banyak orang baru yang mencari LPG 3 Kg. Kartu dibuat dua warna, merah dan hijau yang terbuat dari kertas manila yang dilaminating. Kartu merah untuk konsumen rumah tangga dan kartu hijau untuk UKM. Tertulis nama pangkalan Joko, lengkap dengan alamat dan nomor telepon, di baliknya tertera aturan penukaran kartu, sehingga warga terbiasa membeli tabung gas pada jam yang ditetapkan. (zie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: