HONDA

Yuk Kenalan Sama Garam Gunung Krayan, Si Asin dari Perbatasan Negara

Yuk Kenalan Sama Garam Gunung Krayan, Si Asin dari Perbatasan Negara

JAKARTA - Jika garam biasanya dihasilkan dari air laut, garam dari daerah perbatasan yaitu Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan ini lain dari pada yang lain. Alih-alih menggunakan air laut, masyarakat menggunakan air asin dari sumber mata air yang tidak pernah kering. Air asin tersebut oleh masyarakat Krayan dimasak berjam-jam dengan menggunakan kayu bakar sehingga membentuk kristal-kristal putih lalu kemudian dijemur. Proses tradisional ini membuat rasa garam Krayan mempunyai cita rasa yang tidak berubah dari pertama kali ditemukan. Tim Potensi Kawasan Perbatasan Darat Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mengungkapkan dari data yang didapat dari FGD Mitra PKPD tahun 2020, garam gunung atau sering disebut Tucu merupakan salah satu potensi komoditas yang dimiliki oleh Kecamatan Krayan. Untuk membuat garam ini masyarakat Krayan mempunyai aturan tradisional, dimana per Kartu Keluarga memproduksi garam selama dua minggu sehingga angka produksi Tucu stabil. Garam gunung yang terdapat di perbatasan negara ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai bahan tambahan dalam makanan seperti sayur dan makanan yang lainnya sejak nenek moyang mereka sampai saat ini. Bagi masyarakat sekitar sumur garam, air dari sumur ini digunakan untuk memasak sayur/sajian berkuah. Masyarakat setempat percaya bahwa sayur yang dibumbui menggunakan garam gunung mempunyai rasa dan ketahanan yang berbeda. Selain digunakan dalam bahan makanan, garam gunung juga dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit seperti kencing manis, darah tinggi, penyakit kulit dan beberapa penyakit lainnya. Garam gunung Krayan ini mempunyai dua jenis, yaitu berbentuk bubuk seperi garam dapur pada umumnya dan berbentuk batangan. Selain dipasarkan di dalam negeri, gara gunung ini juga diekspor ke negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Di dalam negeri garam gunung Krayan dijual dengan harga Rp 50.000/Kg. Garam gunung Krayan juga dijual di situs online dengan harga bervariasi. Garam gunung Krayan bubuk dijual dengan harga Rp 50.000/500 gram sementara garam gunung Krayan batangan dijual dengan harga lebih tinggi mulai dari harga Rp 100.000/500 gram. Sementara garam gunung yang diekspor ke Malaysia dan Brunei dijual dengan kisaran harga Rp 60.000 sampai dengan Rp 70.000. Dalam sehari masyarakat Krayan dapat memproduksi 36 tungku atau 360 Kg garam gunung. Dari tahun 2016 hingga 2018 masyarakat Krayan stabil dalam memproduksi garam gunung yaitu 7.280 Kg dengan nilai ekonomi sebesar Rp 360.000.000. (humas BNPP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: