HONDA

Kembangkan Wisata Religi

Kembangkan Wisata Religi

KOTA MANNA – Pemerintah Desa Lubuk Sirih Ulu, Kecamatan Manna mengembangkan wisata religi dengan merevitalisasi cagar budaya yang ada di desa tersebut. Pjs Kades Lubuk Sirih Ulu, Adang Sutrisno, SE meyakini wisata religi Lubuk Ipuh atau dikenal Puyang Ketunggalan memiliki daya tarik wisata yang tidak dimiliki oleh desa lain di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS). Dengan pegembangan wisata religi ini, ia optimis dapat mengangkat nama daerah hingga nasional. Dalam lokasi wisata Lubuk Ipuh, menurut Adang, terdapat tapak Syek Raja Mulya dan satu meriam yang hingga saat ini masih memiliki keunikan tersendiri. Hal ini merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang datang ke lokasi. Bahkan untuk meriam tersebut hanya orang-orang tertentu (izin yang kuasa) yang dapat mengangkatnya, selain itu tidak ada orang yang dapat mengangkatnya. Kendati demikian Adang menegaskan, Lubuk Ipuh bukan tempat keramat atau tempat meminta-minta. Sebab Adang ingin masyarakat paham bahwa Lubuk Ipuh adalah tempat wisata religi sebagai pengembangan Desa Lubuk Sirih Ulu. “Melalui ADD tahun 2021, pemerintah desa ingin mengembangan Lubuk Ipuh menjadi tempat wisata religi. Pemerintah desa akan merenovasi penambahan sarana pagar, tanaman hingga perlengkapan yang dapat menambah daya tarik orang yang akan berkunjung,” terang Adang. Sekdes Lubuk Sirih Ulu, Dindi Mei Saputra menambahkan lokasi wisata ini terletak di ujung desa tepatnya di pinggir Sungai Air Bengkenang. Untuk menjangkau lokasi lebih kurang lima menit dari pemukiman warga. Sehingga bagi masyarakat yang ingin mengunjungi wisata religi ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Dindi menjelaskan jalan menuju tempat tersebut belum diaspal. Pemerintah desa berharap pada Pemkab BS untuk membangun jalan tersebut, karena wisata religi ini merupakan aset daerah dan unik untuk Kabupaten BS. “Lokasinya dekat, dapat diakses dengan kendaraan sampai lokasi. Harapan kami pemerintah dapat memperbaiki akses jalan agar diaspal,” harap Didi. Salah satu tokoh masyarakat Desa Lubuk Sirih Ulu, Kahirman menerangkan tapak Raja Mulya ini merupakan cikal bakal terbentukanya Desa Lubuk Sirih Ulu. Sehingga penduduk desa secara sadar bahwa potensi dan sejarah ini perlu dijaga. Tempat tersebut hingga saat ini masih sangat terjaga, baik isinya maupun kepercayaan warga desa. “Ya nilai sejarah ini tetap terjaga sampai kini, warga desa tetap menjaga dan mendukung penuh langkah pemerintah desa mewujudkan jadi wisata religi,” ujar Kahirman. Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata BS, Drs. H.Yulian Fauzi, M.AP membeberkan Desa Lubuk Sirih Ulu masuk dalam 18 desa BS yang akan mengikuti lomba desa wisata tingkat provinsi. Diikutsertakannya desa ini karena icon pariwisata di Lubuk Sirih Ulu memiliki daya tarik berupa wisata religi yang tidak dimiliki daerah lain. “Tahun ini Desa Lubuk Sirih Ulu ikut lomba desa wisata di provinsi, pelaksanaannya pertengahan tahun ini,” jelas Yulian.(tek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: