Baru 6 Pemda di Provinsi Bengkulu Bentuk Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah
BENGKULU - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu mendorong seluruh pemerintah daerah di Bengkulu membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Dari 11 pemda di Bengkulu baru enam yang membentuk TP2DD. Sedangkan secara nasional sudah terbentuk 135 TP2DD.
"Kita sangat mengharapkan pemda dapat mendongkrak percepatan elektronik digitalisasi ekonomi dan keuangan digital untuk Indonesia maju," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Joni Marsius.
Joni menjelaskan, digitalisasi keuangan merupakan salah satu solusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat saat pandemi COVID-19 seperti saat ini. Salah satu cara mengakselerasi digital keuangan dilakukan melalui program Quick Response Indonesia Standard (QRIS), Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI), dan Gerakan Bangga Wisata Indonesia (GBWI).
"Sedangkan untuk desa wisata pada kuartal 2021 ini kita sudah mendorong 1.314 desa wisata dan implementasi QRIS salah satunya seperti di Benteng Marlborough," jelasnya.
Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah menambahkan, penerapan ekonomi keuangan digital diatur dalam Kepres Nomor 3 Tahun 2021 yang mendorong terbentuknya TP2DD di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota. Menurutnya, pembentukan seluruh TP2DD di Bengkulu harus segera dilakukan untuk mendukung pemerintah pusat melakukan transformasi digitalisasi keuangan demi percepatan pemulihan ekonomi.
"Fokus pemerintah saat ini adalah pemulihan ekonomi nasional, yang salah satunya dapat diimplementasikan melalui digitalisasi keuangan, mengingat saat pandemi ini masih ada pembatasan aktivitas masyarakat," demikian Rosjonsyah. (cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: