HONDA

Tiga Jembatan di Mukomuko Memprihatinkan

Tiga Jembatan di Mukomuko Memprihatinkan

 

MUKOMUKO – Di ruas jalan nasional di Mukomuko, terdapat tiga jembatan yang kondisinya masih memprihatinkan. Lokasi ketiga jembatan penghubung ruas jalan lintas barat (jalinbar) Sumatera ini yakni di Desa Tunggang dan Desa Pondok Suguh, Kecamatan Pondok Suguh. Serta di kawasan Pantai Abrasi antara Kecamatan Kota Mukomuko dan Kecamatan Air Dikit.

Dari ketiga jembatan itu, paling memprihatinkan kondisinya jembatan di Pantai Abrasi yang masih menggunakan jembatan darurat. Saat ini lantai jembatan yang terbuat dari papan sudah mulai lapuk. Terlihat papan lapisan paling atas mulai hancur.

Sementara jembatan permanen yang dibangun di sampingnya tidak dapat dilewati sama sekali lantaran gagal konstruksi. Besi-besi jembatan sudah jatuh ke ke air yang mengalir di bawahnya.

Sedangkan kondisi dua jembatan lagi, masih dapat dilintasi kendaraan. Namun badan jalan yang berhubungan dengan badan jembatan, sangat mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Kerap pengendara jatuh, karena koral dan lubang besar. Tidak sedikit mobil kesulitan melintas lantaran lubang besar dan batu-batu cukup besar. Lubang-lubang tersebut membentuk kolam-kolam besar ketika turun hujan.

Warga yang rumahnya di kiri kanan badan jalan di dekat jembatan turut menjadi korban. Warga dan rumahnya menjadi sasaran debu jalan ketika cuaca panas. Kondisi jembatan demikian juga kerap dikeluhkan oleh pengendara. Apalagi penggunaan jembatan darurat di Pantai Abrasi sudah sejak 2018 lalu. “Jembatan ini mangkrak terus, kita lewat selalu was-was. Apalagi kalau lagi kondisi seperti sekarang, bisa lihat sendiri, lantainya sudah rusak. Sudah berkali-kali saya lewat, jembatan ini belum juga bagus,” keluh Andi Novriadi, warga Pesisir Selatan saat ditanya RB ketika melintasi jembatan tersebut.

Japri, warga Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko menyayangkan, lambatnya penanganan jembatan tersebut. Tahun ini menjadi tahun ketiga kondisi jembatan demikian. Ia tidak melihat adanya gerakan dari pemerintah untuk menangani segera jembatan itu.

“Setahu saya, mangkrak itu biasanya setahun. Di tahun berikutnya akan ditangani. Tapi faktanya, mangrak dari tahun 2019 sampai tahun 2021 ini,” ujar Japri.

Apalagi saat ini kondisi jembatan darurat lantai papannya sudah sangat memprihatinkan. Jika tidak segera diganti dikhawatirkan akan membuat kerusakan pada lantai dasarnya. “Sekarang saja kendaraan melintas selain harus hati-hati, juga harus bergiliran,” ucap Japri. (hue)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: