HONDA

Bersenang-Senang Perankan Sub-Zero di Mortal Kombat

Bersenang-Senang Perankan Sub-Zero di Mortal Kombat

LOS ANGELES - Dua puluh empat tahun berlalu sejak film Mortal Kombat: Annihilation (1997), sekuel Mortal Kombat (1995) dirilis. Kini, sutradara Simon McQuoid menyuguhkan aksi adaptasi video game Mortal Kombat dengan versi lebih modern. Dengan balutan CGI yang jauh lebih matang plus aksi yang lebih intens.

Mortal Kombat (2021) tidak berhubungan dengan dua film live-action sebelumnya. Namun, sutradara McQuoid yang memulai debutnya lewat film itu menyeret sejumlah aspek favorit fans dari video game tersebut. Film itu mengisahkan Cole Young (Lewis Tan), MMA fighter yang tidak sadar akan warisan yang dimilikinya. Hingga suatu hari Emperor Outworld, Shang Tsung (Chin Han), mengerahkan prajurit terbaiknya, Sub-Zero (Joe Taslim), untuk memburu Cole.

Cole yang mengkhawatirkan keselamatan keluarganya berusaha mencari Sonya Blade (Jessica McNamee) dengan arahan Jax (Mehcad Brooks), special forces major yang punya tanda naga sejak lahir, sama seperti Cole. Cole pun tiba di kuil Lord Raiden (Tadanobu Asano), Elder God dan pelidung Earthrealm. Dialah yang memberikan tempat perlindungan bagi siapa pun yang memiliki tanda naga. Di sana Cole dilatih bersama Liu Kang (Ludi Lin), Kung Lao (Max Huang), dan Kano (Josh Lawson) untuk menghadapi musuh dari Outworld dalam pertarungan terbesar di alam semesta.

’’Saya mengerti dan sadar akan ekspektasi serta tekanan. Saya merasakannya dan ingin memastikan bahwa kami menghormati materi tersebut,’’ kata McQuoid, sebagaimana dilansir dari Geek Culture.

Dia berfokus pada elemen utama game Mortal Kombat, yaitu karakter dan sejarah mereka yang kaya. ’’Aku benar-benar mempelajari, menganalisis, dan melihat apa saja komposisi kunci di Mortal Kombat dan menjabarkannya, kemudian memastikan bahwa kami tidak mengubah fundamental itu,’’ tuturnya.

Salah satu yang mencuri perhatian dalam film tersebut adalah villain Sub-Zero. Karakter itu digambarkan memiliki kemampuan bertarung dengan tangan kosong yang hebat. Dia juga bisa mengendalikan es dalam berbagai bentuk.

Taslim pun memainkan perannya dengan begitu epic. Dia mengaku tak mendapat banyak kesulitan karena cukup sering bermain di film laga. ’’Jika saya berlatih seni bela diri cukup keras, saya mungkin dapat melakukan apa yang saya lihat, dan itu hal yang sangat penting,’’ ujar Taslim, seperti dilansir dari Hypebeast.

Dia mengaku bersenang-senang. Satu-satunya hal yang paling sulit ialah memakai kostum Sub-Zero yang sangat berat. ’’Tidak mudah bertarung dengan benda dipasang 10 kg di tubuhmu. Itu butuh waktu berminggu-minggu dengan sakit punggung dan leher untuk menyesuaikan beratnya dan bisa tampil,’’ ungkap Taslim. Namun, dia merasa perjuangannya terbayar lunas dengan rasa puas melihat film tersebut untuk kali pertama.

Scene pertarungan Sub-Zero dengan Scorpion (Hiroyuki Sanada) menjadi yang paling dinanti. Keduanya bertarung hand-to-hand dengan kekuatan super masing-masing, melambangkan pertarungan es dan api. ’’Perlu waktu cukup lama untuk menyiapkannya. Saya banyak berlatih dengan Hiroyuki dan kami butuh waktu hampir seminggu untuk syuting itu,’’ jelas Taslim, sebagaimana dilansir dari Epicstream.

Film yang di Amerika Utara rilis pada 8 April lalu itu meraup USD 10,7 juta (Rp 156,4 miliar) pada pekan pertama opening. Angka tersebut didapat dari 17 pasar (4.596 layar). Rusia ’’menyumbang’’ paling banyak dengan USD 6,1 juta (Rp 89,1 miliar). Bahkan, Mortal Kombat memperoleh USD 1 juta (Rp 14,6 miliar) lebih banyak jika dibandingkan dengan film rilisan Warner Bros. lainnya, Godzilla vs. Kong. (adn/c18/ayi)

Did You Know?

  • Joe Taslim adalah fans berat game Mortal Kombat. Saat usianya sekitar 11 tahun pada 1995, dia suka bermain game konsol tersebut di rumah temannya di Sumatera Selatan. Sebab, dia tidak memiliki game itu sendiri.
  • Jika disuruh memilih kekuatan super, Taslim ingin bisa membaca pikiran orang lain. ’’Itu kekuatan paling berbahaya. Kamu bisa menghentikan apa pun yang akan terjadi dan memengaruhi banyak orang,’’ ujarnya.
  • Berperan sebagai MMA fighter, Lewis Tan menjadikan welterweight UFC fighter Jorge Masvidal sebagai inspirasi dalam melakukan tiap gerakan bertarung.
  • Syuting berlangsung pada September hingga Desember 2019 di Australia. Sutradara Simon McQuoid mengaku tinggal di Adelaide pada awal karirnya. ’’Aku senang kembali ke Australia Selatan untuk debut sebagai sutradara dengan Mortal Kombat,’’ ucapnya.

Sumber: Hypebeast, IMDb

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: