166 Orang Meninggal, 9 Kabupaten dan Kota Zona Orange Covid-19
BENGKULU - Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan Covid-19 Provinsi Bengkulu, 9 kabupaten dan kota yang ada di provinsi ini masuk dalam zona orange. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni menuturkan sebelumnya ada Kabupaten Lebong yang masih berstatus zona kuning, yang artinya daerah yang memiliki tingkat rendah untuk resiko penyebaran Covid-19. Akan tetapi, per 25 April kemarin, Kabupaten Lebong juga dinyatakan berstatus zona orange.
"Kategori zona orange, artinya daerah yang memiliki resiko sedang. Nah ini harus menjadi perhatian kita semua, agar tidak abai dengan protokol kesehatan. Jangan sampai terjadi lonjakan kasus, apalagi jelang lebaran nanti," harap Herwan.
Ia menjelaskan kemarin menjadi tambahan kasus yang paling banyak, yakni mencapai 114 kasus. Dengan rincian, tambahan dari Kota Bengkulu 19 kasus, Bengkulu Utara 2 kasus, dan Rejang Lebong 30 kasus. Selanjutnya Kabupaten Lebong 5 kasus, Kepahiang 48 kasus, Kaur 1 kasus, Mukomuko 9 kasus.
Sementara beberapa hari sebelum, penambahan kasus masih di angka puluhan. Dan paling tinggi 90 kasus pada Jum'at lalu (23/4). Dengan tambahan kasus ini, maka total kasus keseluruhan di Provinsi Bengkulu mencapai 6.517 kasus.
"Hari ini juga ada tambahan 2 pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal, yakni kasus nomor 6.507 asal Kabupaten Rejang Lebong, dan kasus nomor 6.508 asal Kaur," ucap Herwan.
Ia menjelaskan dengan adanya tambahnya 2 pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal ini, maka hingga kemarin ada 166 pasien Covid-19 yang meninggal.
Sementara itu, untuk pemeriksaan spesimen yang sampai saat ini totalnya berjumlah 27.190 sampel. Sedangkan jumlah yang suspek 8.890. "Dan hari ini (kemarin, red) konfirmasi aktif masih 746 orang. Ini terus kita pantau perkembangan kesehatan dan pemulihannya," sampainya.
Sedangkan untuk pasien yang dinyatakan sembuh kemarin juga ada penambahan yakni sebanyak 50 orang. Dan total keseluruhan mencapai 5.605 pasien. Terpisah, Sekretaris Satgas Pencegahan Covid-19 Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar menyampaikan pihaknya terus melakukan pemantauan dengan bersinergi dengan stekholder terkait. Terutama di tempat tempat keramaian yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Hal ini dilakukan,guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus.
"Kita pantau ya, mulai dari pemakaian masker, jaga jarak. Dan seminimal mungkin kita cegah kerumunan ya," sampainya.
Diakuinya, untuk saat Ramadan ini memang banyak titik titik rawan kerumunan. Seperti area pasar, atau tempat jualan takjil yang memang ramai didatangi orang. Terutama menjelang saat berbuka puasa.
"Ya sebenarnya untuk perputaran ekonomi ini mendukung, namun juga harus dibarengi dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Agar jangan sampai terjadi lonjakan kasus. Apalagi inikan mau Idul Fitri," jelasnya.
Untuk diketahui, untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19. Pemprov Bengkulu saat ini telah memiliki stok ribuan masker. Yang rencana akan segera dibagikan ke kabupaten kota. Selain itu, pihaknya terus mengajak persuasif agar masyarakat terus menjaga kedisiplinan dalam protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Juga usai subuh ini kan banyak laporan kalau banyak anak-anak dan remaja yang kumpul-kumpul. Nah disini lah yang menjadi perhatian kita. Agar protokol kesehatan tetap dijaga," tutup Rusdi. (war)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: