HONDA

Sudah Tak Kondusif Lagi, Perpustakaan Daerah di Bengkulu Selatan Butuh Gedung Baru

Sudah Tak Kondusif Lagi, Perpustakaan Daerah di Bengkulu Selatan Butuh Gedung Baru

 

KOTA MANNA - Saat ini kondisi kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) penuh dengan tumpukan buku dan alat mebel. Kondisi ini tentu membuat ruangan untuk pengunjung menjadi sempit. Sehingga Dinas Perpustakaan mengusulkan pembangunan gedung baru melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022.

Beberapa tahun terakhir, Dinas Perpustakaan Kabupaten Bengkulu Selatan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Seperti tahun 2019 lalu terdapat 128 perabot perpustakaan yang dimulai dari buku hingga alat sarana penunjang perpustakaan didapatkan oleh OPD satu ini. Bahkan untuk di Provinsi Bengkulu, perpustakaan Bengkulu Selatan satu-satunya yang mendapatkan bantuan DAK di tahun 2021 ini.

Banyaknya sarana yang memenuhi seluruh ruangan kantor perpustakaan saat ini membuat ruangan menjadi sempit. Buku-buku banyak disimpan diruangan yang tidak layak, sehingga menyulitkan pengunjung untuk membaca dan mencari buku.

Oleh sebab itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkulu Selatan Hj. Srigusti Sabana berharap tahun 2022 ini ada pembangunan gedung perpustakaan baru di Kota Manna. Pihaknya juga sudah mengajukan usulan pembangunan ke perpustakaan nasional. Rencananya, pihak perpustakaan akan membangun gedung di Lapangan Sekundang, Kota Manna atau tepatnya di depan rumah dinas bupati.

Usulan ini cukup fantastis, Srigusti menyebutkan pihaknya mengusulkan pembangunan gedung baru ini mencapai Rp 10 miliar. “Kondisi saat ini semua ruangan terisi buku dan alat sarana lainnya. Tentunya kami butuh gedung baru. Kalau bisa di Lapangan Sekundang untuk pembangunan gedung, dan nanti terintegrasi dengan kegiatan bangunan lain. Kita berharap pembangunan dapat terlaksana,” harap Srigusti.

Besarnya usulan yang mencapai Rp 10 miliar, diterangkan Srigusti bahwa standar perpustakaan secara nasional harus memiliki ruang baca umum, khusus dan anak. Apalagi sebut Srigusti perpustakaan saat ini berbasis inklusi sosial, sehingga banyak kegiatan yang dapat dilakukan di perpustakaan. (tek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: