HONDA

Gelombang Tinggi Intai Perairan Bengkulu

Gelombang Tinggi Intai Perairan Bengkulu

BENGKULU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geografi (BMKG) Fatmawati Bengkulu, menyampaikan peringatan dini gelombang tinggi, berlaku hari ini hingga Selasa (13/7).

Prakirawan Stasiun Meteorologi Fatmawati Bengkulu, Anjasman menjelaskan dari informasi yang didapat bahkan tinggi gelombang 4.0 - 6.0 M berpeluang terjadi di perairan barat aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Selatan Jawa hingga Lombok, serta Samudra Hindia Barat Aceh hingga Bengkulu.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” sampainya.

Untuk itu pihaknya berharap agar juga diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Untuk perahu nelayan antara kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m. Sementara, Kapal Tongkang antara kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m. Dan Kapal Ferry antara kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m. Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar antara kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m.

“Kecepatan angin ini, juga menjadi perhatian. Sebaiknya bagi nelayan tunda melaut bila potensi angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m,” sarannya.

Diketahui, terdapat sirkulasi udara di Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Kep. Nias – Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Sumatra Barat, Perairan Yos Sudarso – Merauke dan Laut Arafuru.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Drs. Rusdi Bakar, M.Pd mengakui jika memasuki pertengahan tahun ini, pihaknya juga mendapatkan rekomendasi dari BNPB bahwa Provinsi Bengkulu masuk dalam kawasan yang diprediksi berpotensi cuaca ekstrem. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai akan dampak dari cuaca buruk yang beberapa waktu ini terjadi. Ini dilakukan melihat cuaca beberapa waktu terakhir ini.

“Selain untuk kondisi cuaca di laut. Untuk di darat juga waspada,” kata Rusdi.

Pihaknya juga mengimbau khususnya bagi warga yang berada dikawasan rawan terjadi banjir dan tanah longsor. Selain itu, ia pun mengimbau kepada warga, yang mobilitas beraktivitas nya di sekitar pohon rimbun. Pasalnya, angin kencang saat ini terus berpotensi terjadi. Sehingga kewaspadaan terhadap hal terburuk pun wajib diwaspadai.

“Akhir akhir ini kan curah hujan tinggi disertai angin kencang. Khusus di titik titik rawan banjir, dan longsor. Angin kencang pun wajib diwaspadai,” kata Rusdi.

Untuk daerah yang diprediksi terjadinya hujan lebat, disertai petir dan angin kencang sesaat. Meliputi Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Tengah, Bengkulu Selatan, dan Kaur. Pada 12 Juli ini. Sedangkan pada 13 Juli, nanti cuaca serupa juga diprediksi terjadi di daerah Mukomuko, Kota Bengkulu, Rejang Lebong, Seluma, Lebong, Bengkulu Selatan, dan Kaur.

Sementara itu, pohon tumbang yang terjadi di Jalur Lintas Bengkulu-Kepahiang hingga menyebabkan dua orang tewas, belum dapat dipastikan akibat dari angin kencang. Sebab berdasarkan pantauan Radar dari BMKG Fatmawati Bengkulu sekitar pukul 14.00 WIB kemarin kecepatan angin berada di 40 KM per jam atau setara dengan 22 knot per jam.

Forcaster BMKG Fatmawati Bengkulu Haris Syahid Hakim mengatakan diakuinya tiupan sebesar itu sedikit lebih dari angka normal. “ memang benar dari tadi siang (kemarin red) hingga sore angin sedikit lebih kencang dari biasanya,” jelasnya.

Kejadian tersebut, kata Haris, mungkin bisa saja akibat longsor yang sering terjadi di kawasan jalur lintas yang cukup ramai itu. Hanya saja pihak BMKG belum mendapat laporan apakah murni pohon tumbang lantaran pengaruh tiupan angin atau pohon tumbang akibat dari longsor. “Belum ada laporan yang masuk ke kita,” singkatnya. (war/iks)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: