Obat Antibiotik dan Antivirus Mulai Langka, RS Kekurangan Pasokan Oksigen
BENGKULU - Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah bersama pimpinan Forkopimda melakukan kegiatan pemantauan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di Kota Bengkulu, Rabu (14/7) sore. BACA JUGA : Bertambah 247 Kasus Baru Covid-19, Lima Meninggal Dunia
Kegiatan pemantauan dilakukan di sejumlah titik yang ada di Kota Bengkulu. Yakni kawasan apotik yang berada di depan RSUD M. Yunus, memantau pasar dan pertokoan serta distributor tabung gas yang berada di kawasan Padang Jati Kota Bengkulu.
Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah mengatakan, dari hasil sidak ke apotik didapati stok terhadap beberapa jenis obat menipis.
Obat tersebut merupakan obat yang biasa dikonsumsi pasien yang memiliki gejala seperti antibiotik dan antivirus.
"Di apotik dari pantauan kita, ada beberapa obat yang dibutuhkan oleh pasien, itu stoknya tidak ada. Seperti antibiotik dan antivirus, yang ada hanya multivitamin yang standar," sampainya.
Dengan temuan tersebut, pihaknya selanjutnya akan melakukan rapat untuk membahas ketersediaan serta mendorong produksi obat antibiotik yang dibutuhkan pasien tersebut.
Sementara itu saat melakukan kunjungan ke distributor oksigen, wagub menyebutkan dari pengusaha oksigen meminta Pemprov Bengkulu serta Forkopimda untuk mengusulkan penambahan kuota ke pabrik oksigen yang ada di pusat.
"Tadi juga saat melakukan kunjungan ke rumah sakit, pihak rumah sakit menyebutkan kurangnya pasokan oksigen. Padahal di sini oksigen masih tersedia dan masih mampu memenuhi kebutuhan. Serta distribusi meminta kita untuk mendorong penambahan kuota ke pabrik. Itu pada rapat sebelumnya sudah kita usulkan," tambahnya.
Senada disampaikan Kapolda Bengkulu Irjen Pol. Guntur Setyanto yang ikut mendampingi wagub menyebutkan, komitmen pihaknya siap membantu memperlancar penanganan Covid-19 di Provinsi Bengkulu. BACA JUGA : Stok Vaksin di Seluma Kosong, Dinkes Usulkan Penambahan 10 Ribu Vial untuk Sasaran Anak-anak
Salah satunya siap mengawal pendistribusian mobil pengangkut oksigen di perbatasan wilayah.
"Kita juga sudah menyurati pusat dan mendorong penambahan kuota oksigen untuk memenuhi kebutuhan. Satu lagi kita siap mengawal pendistribusiannya di perbatasan wilayah," sebutnya. Baca Selanjutnya >>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: