Ditemukan Hewan Kurban Belum Cukup Umur di Kota Bengkulu
BENGKULU – Menjelang hari raya Idul Adha, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bengkulu melakukan pemeriksaan hewan kurban di 13 titik baik itu di peternak maupun pedagang hewan di Kota Bengkulu.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan hewan kurban di Kota Bengkulu sehat dan memenuhi persyaratan. Dari hasil pemeriksaan ini, masih ditemukan hewan kurban belum cukup umur sehingga diminta untuk tidak dijual. Hewan kurban yang sebaiknya dibeli ialah yang memiliki surat keterangan kesehatan hewan.
Kabid Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Bengkulu, Ir Hauliantua Pohan mengatakan jumlah hewan kurban yang dibutuhkan tahun ini di Kota Bengkulu diperkirakan mencapai 2200 ekor. Maka dari itu pihaknya melakukan pemeriksaan karena ada beberapa syarat untuk dijadikan sebagai hewan kurban yakni kondisinya harus sehat. Hal itu dilihat dari performa luar dan kondisi mata, hidung hingga mulut bersih atau tidak mengeluarkan cairan.
Kemudian umurnya cukup yaitu minimal dua tahun untuk sapi atau kerbau dan satu tahun untuk kambing. Petugas juga memberikan vitamin terhadap hewan itu. Tujuannya agar semua hewan ternak tersebut saat pelaksanaan kurban nanti bisa sehat dan bugar. “Dari pemeriksaan kita ini tidak ada yang sakit untuk di wilayah Kota Bengkulu, semuanya sehat, kita juga memberikan surat keterangan,” sampai Pohan.
Meskipun begitu, pihaknya masih menemukan beberapa ekor sapi yang belum cukup umur. Maka dari itu, uang belum cukup umur ini diingatkan agar tidak dijual. Masyarakat bisa membedakan hewan ternak untuk kurban yang sudah memenuhi persyaratan dengan melihat surat keterangannya. Adapun jumlah hewan kurban yang tersedia yaitu 655 ekor sapi, 29 ekor kerbau dan 350 ekor kambing. Jumlah itu sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban sehingga masyarakat bisa memasok kebutuhan tersebut dari daerah terdekat.
“Tapi kita ingatkan untuk selalu teliti membeli hewan kurban, karena memang kebutuhan melebihi stok yang ada,” lanjutnya.
Sementara itu, nanti saat pemotongan juga pihaknya akan melakukan pengawasan. Ini untuk melihat apabila ditemukan hewan kurban yang memiliki penyakit dalam seperti cacing hati dan lainnya. Jika memiliki kerusakan pada organ dalamnya, maka itu sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. “Nanti saat hari raya kita juga akan keliling mengawasi setiap pemotongan,” tutupnya. (cup)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: