Terlibat Tawuran, Pelajar Ini Akui Tikam Korban Karena Bantu Teman
KEPAHIANG – Dalam penyelidikan kasus tawuran antar pelajar dari dua sekolah berbeda di Kabupaten Kepahiang yang dilakukan Polres Kepahiang, mengamankan empat pelajar yang diduga terlibat langsung dalam baku hantam di jalan lintas Kepahiang – Pagaralam itu.
Tepatnya, di Desa Talang Pito Kecamatan Bermani Ilir.
Satu dari empat pelajar yang ditangkap, EP (16) siswa SMKN 1 Kepahiang mengakui dialah yang menikam Daniel, pelajar asal Sumsel. BACA JUGA: Tawuran Pelajar di Kepahiang, 1 Orang Tewas, 4 Diamankan
Dilakukannya dengan maksud untuk menolong temannya, yang terpojok saat diserang lawan dari SMAN 5 Kepahiang.
Tak disangka tikaman pisau yang mengenai pinggang korban, membuat korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Tawuran antar pelajar dari dua sekolah berbeda di Kabupaten Kepahiang, Kamis (7/10) sekitar pukul 13.00 WIB berujung 1 siswa SMAN 5 Kepahiang, Daniel Trio Sakti (16) meninggal dunia.
Korban ditikam oknum siswa SMKN 1 Kepahiang. Sedangkan tiga pelajar lainnya, IF (16) dan RK (16) dari SMKN 1 Kepahiang.
Serta DM (16) pelajar SMAN 5 Kepahiang, tak membantah terlibat dalam tawuran yang juga mengakibatkan beberapa pelajar lainnya mengalami luka-luka akibat kena pukulan tangan kosong maupun pukulan kayu.
Kapolres Kepahiang AKBP. Suparman, S.IK, MAP melalui Kasat Reskrim AKP. Welliwanto Malau, S.IK, MH mengatakan, 4 pelajar yang sudah diamankan masih menjalani pemeriksaan.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kejadian berdarah tersebut, dan masih mencari tahu siapa yang menjadi pemicu awal hingga akhirnya puluhan pelajar tersebut berkelahi.
“Jajaran kita saat ini masih di lapangan lakukan penyelidikan. Apa motif sebenarnya dari tawuran tersebut, dan apa pemicunya, masih kita dalami lagi. Sabar ya, nanti setelah ada titik terangnya kita akan sampaikan kepada rekan - rekan media,” jelas Malau.
Sementara itu, EP menuturkan kalau kejadian itu hanya ketersingungan.
Bermula dirinya dan rekannya IF pergi ke bengkel yang berada di Dusun Sumber Agung Desa Keban Agung Kecamatan Bermani Ilir, untuk memperbaiki sepeda motornya yang rusak.
Saat menunggu perbaikan sepeda motor, EP dan IF duduk di sebuah warung yang tak jauh dari bengkel.
Sesaat kemudian datang DM menemui keduanya dan mengatakan akan berkelahi dengan pelajar yang berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel), yang kebetulan satu sekolah dengan EP dan IF.
Setelah itu, EP dan IF berencana pulang karena sepeda motornya telah selesai diperbaiki.
Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba muncul rombongan SMAN 5 Kepahiang.
Menghadang di persimpangan jalan. Hingga akhirnya terjadi tawuran, yang melibatkan puluhan pelajar dari kedua sekolah tersebut.
Dari kejadian tersebut, EP pun mengakui bahwa dirinyalah yang telah menusuk korban Daniel.
"Saya tidak mengetahui berapa kali melakukan penusukan, saya juga tidak mengetahui jika adanya korban yang meninggal dunia. Sementara senjata tajam itu memang milik saya yang sebelumnya berada di dalam jok motor. Saya melakukan itu karena membantu teman satu sekolah saya yang terpojok karena diserang pelajar lainnya,’’ terang EP.
Sebelumnya dirinya tidak berencana membawa senjata tajam tersebut ke sekolah.
Ia menyebutkan senjata tersebut biasanya dibawa saat ke kebun, dan kebetulan saat itu ia lupa mengeluarkan dari jok motor saat pulang dari kebun.
“Senjata itu ada dalam jok. Biasanya saya keluarkan setelah pulang dari kebun. Namun kemarin lupa saya keluarkan. Tidak ada niat saya membawa senjata tajam ke sekolah,” ujar EP.
Terpisah, Abidin (54), paman Daniel yang saat itu datang ke Mapolres Kepahiang berharap polisi mengusut tuntas kejadian yang membuat keponakannya terbunuh.
Keponakannya meninggal dunia di tempat kejadian, karena pinggangnya ditusuk sebilah senjata tajam.
“Kami berharap aparat bisa segera menghukum pelaku yang membunuh keponakan kami,” sampai Abidin.
Keempat pelajar tersebut masih diperiksa secara intensif di Mapolres Kepahiang. BACA JUGA: PPDI Minta Empat Kades Diperiksa
Tim Buser Elang Jupi Satreskrim Polres Kepahiang diback-up Unit Reskrim Polsek Bermani Ilir, masih melakukan penyelidikan terkait kejadian yang belum diketahui pasti penyebabnya ini.
Unjuk Ilmu
Sedangkan dari informasi yang dihimpun rakyatbengkulu.com di lapangan menyebutkan bahwa, kejadian bermula salah satu pelajar SMKN 1 Kepahiang mencoba unjuk kebolehan lantaran memiliki kemampuan bela diri silat.
Oknum itu menantang siswa SMAN 5 Kepahiang.
Hal tersebut memicu emosi beberapa siswa SMAN 5 Kepahiang.
Puncaknya terjadilah aksi baku pukul antar puluhan pelajar kedua sekolah.
Bahkan kejadian ini pun sempat viral di media sosial, lantaran beberapa warga sekitar mengabadikan kejadian tersebut melalui video ponsel yang diunggah ke medsos.
Dari video tersebut terlihat kedua belah pihak selain baku pukul dengan tangan kosong.
Beberapa diantaranya juga tampak membawa senjata seperti kayu dan balok.
Bahkan beberapa warga sekitar kesulitan melerai perkelahian antar pelajar tersebut, hingga akhirnya polisi tiba di lokasi dan mengamankan beberapa pelajar. (sly)
Simak Video Berita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: