Sampah di Lebong Baru 27 Persen Terjangkau
DIANGKUT: Petugas DLH mengangkut sampah di kawasan Pasar Muara Aman. (Foto: Aris/RB)
TUBEI - Dengan luas wilayah 12 kecamatan, baru 27 persennya yang mendapat pelayanan pengangkutan sampah.
Itu karena sampai saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebong hanya memiliki 2 unit truk pengangkut sampah.
Sementara idealnya paling tidak DLH harus punya 6 unit truk. BACA JUGA: Sampah Menumpuk di TPS Sementara Pengantungan
Kabid Kebersihan, DLH Kabupaten Lebong, Indra Syarifudin, ST mengaku sudah mengusulkan tambahan 1 unit truk jenis armroll dan kontainer kapasitas 6 kubik dalam RAPBD 2022.
Namun pengadaannya dilaksanakan Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPRHub).
''Dana yang diusulkan Rp 500 juta,'' kata Indra.
Dengan keterbatasan armada saat ini, Indra mengaku sering mendapat komplain dari masyarakat.
Itu karena pelayanan pengangkutan terpaksa diprioritaskan untuk spot pelayanan publik dan pusat kabupaten.
''Semua sampah itu setiap hari kami angkut ke TPA (tempat pembuangan akhir, red) di Kecamatan Pinang Belapis,'' jelas Indra.
Namun masyarakat yang belum mendapat pelayanan pengangkutan sampah diharapnya tidak membuang sembarangan.
Apalagi sampai membuangnya ke aliran sungai yang dapat memicu pencemaran lingkungan dan bencana banjir.
''Mudah-mudahan penambahan truk bisa lebih dari yang diusulkan sehingga tidak ada lagi kecamatan yang tidak terlayani,'' ungkap Indra.
Sementara sesuai data yang ada di DLH, volume sampah di Lebong setiap harinya mencapai 36 kubik.
Itu sesuai jumlah sampah yang terlayani setiap harinya.
Namun jumlah sebenarnya di lapangan bisa 3 kali lebih banyak dari jumlah itu mengingat pengelolaannya yang tidak tertangani DLH.
Sebagian besar masyarakat mengelola dengan cara tradisional, ditimbun maupun dibakar. (sca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: