HONDA

Peluang Investasi Pabrik Minyak Goreng di Provinsi Bengkulu

Peluang Investasi Pabrik Minyak Goreng di Provinsi Bengkulu

pabrik

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Mendukung kebijakan pemerintah di sektor pengolahan minyak sawit, daerah Provinsi Bengkulu mendorong peluang investasi ke arah industri hilir kelapa sawit, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

Sebagai gambaran, dengan luas wilayah Provinsi Bengkulu 1.991.933 Ha, Bahan baku minyak kelapa sawit atau CPO di provinsi Bengkulu tersedia hampir disetiap kabupaten.

Daerah yang memiliki produksi kelapa sawit cukup besar terdapat di Kabupaten Muko-muko (31.558 Ha), Bengkulu Utara (20.854 Ha), dan Bengkulu Tengah (12.397 Ha).

Jumah produksi kelapa sawit propinsi Bengkulu pada tahun 2012 sebesar 456.666,29 Ton dengan total lahan mencapai 193.522 Ha (Sumber: Bengkulu Dalam Angka 2013 –BPS).

Dari paparan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bengkulu dalam sosialisasi Investasi Pemerintah pada 30 November – 1 Desember 2021 diketahui, peluang untuk melakukan investasi pada industri hilirisasi pengolahan kelapa sawit di provinsi Bengkulu sangat besar.

Kemenperin mencatat, kebijakan hilirisasi industri kelapa sawit telah merangsang masuknya investasi hingga US$ 3.1 miliar sampai akhir tahun 2014.

Selain itu, rasio ekspor produk hulu vs produk hilir yang semula 60%:40% pada 2011 berubah menjadi 40:60% di tahun 2014.

Jumlah jenis produk hilir juga berkembang pesat, sebanyak 150 jenis produk hilir tercatat di tahun 2014, sehingga jumlahnya lebih banyak dari tahun 2011 sebanyak 54 jenis produk hilir.

Adapun kebutuhan Investasi yang diperlukan sebesar Rp 291,09 miliar. Dengan rincian :

  • biaya persiapan dan pembebasan lahan sebesar Rp114,56 miliar.
  • bangunan pabrik dan pendukung sebesar Rp 31,83 miliar
  • mesin dan peralatan pabrik sebesar Rp142,19 miliar
  • biaya kendaraan bermotor sebesar Rp2,51 miliar.
Total biaya investasi ini akan dialokasikan untuk membiayai modal kerja sampai tahap operasional kegiatan mencapai 100 persen. Sehingga diperlukan modal sendiri sebesar 25 persen (equivalen Rp72,77 milyar) dan modal pinjaman sebesar 75 persen (equivalen Rp218,32 milyar).

Sebagai acuan, faktor pendukung pelaksanaan investasi meliputi aspek sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang mendukung investasi industri minyak goreng di Provinsi Bengkulu telah mencukupi dengan tersedianya jaringan jalan (lintas barat, lintas tengah dan lintas timur).

Bandar udara (Panjang landas pacu 2.470 x 150 meter), Pelabuhan laut Pulai Baai (luas lahan 1.000 ha), fasilitas air bersih (PDAM dengan kapasitas 408.120 m3 per tahun).

Listrik (PLTA Tes yang memasok tenaga listrik sebesar 18,960 MW) serta hotel dan restoran (41 buah hotel). Perbankan (4 bank pemerintah, 11 bank swasta dan 1 bank daerah, total keseluruhan berjumlah 207 unit).  (gik/prw) sumber data: Kanwil Perbendaharaan Provinsi Bengkulu  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: