Tiba, Migor Langsung Diserbu
ARGA MAKMUR, rakyatbengkulu.com – Minyak goreng (Migor) di Bengkulu Utara (BU) masih langka. Bahkan migor dengan merk non subsidi pun juga makin sulit ditemukan di pasaran. Antrean warga pun membludak saat minyak goreng datang ke gerai modern, yang biasa menjual minyak goreng subsidi.
Pantauan RB, pemilik toko tidak lagi menjual minyak goreng dalam toko, melainkan di luar toko atau saat minyak goreng masih berada di atas truk. Hal ini disebabkan warga yang datang ingin membeli minyak goreng sangat banyak sehingga tidak memungkinkan jika harus masuk ke toko.
Pembeli benar-benar membludak terutama ibu-ibu. Bahkan polisi harus turun tangan mengamankan penjualan minyak goreng mengantisipasi terjadinya penjarahan. Pihak toko sudah melakukan pembatasan pembelian maksimal dua liter untuk satu orang. BACA JUGA: Operasi Pasar Migor, Antrean Mengular, Dicelup Tinta Usai Membeli
Kapolres BU AKBP. Andy P Wardana, S.IK, MM melalui Kasat Reskrim AKP. Jery Nainggolan, S.IK mengatakan polisi memantau distribusi minyak goreng terutama subsidi. Hal ini menghindari adanya aksi penimbunan minyak goreng.
“Dengan kondisi seperti ini kita mengimbau pihak-pihak untuk tidak melakukan penimbunan atau kegiatan-kegiatan yang membuat sulit masyarakat,” tegasnya.
Polres juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk mengetahui berapa jumlah minyak goreng subdisi yang setiap harinya dikirimkan ke BU. Sehingga tidak ada minyak goreng subsidi yang disalahgunakan.
“Karena minyak goreng merupakan kebutuhan penting masyarakat. Jika memang terjadi penimbunan, maka akan kita berikan sanksi pidana,” kata Kasat Reskrim. BACA JUGA: Saat Digeledah, Warga Kepahiang Kedapatan Simpan Sabu Siap Edar
Kadis Perdagangan BU, Suharlan menuturkan toko-toko di BU memesan minyak goreng subsidi dari agen yang ada di Kota Bengkulu.
Beli Secukupnya
Bahkan ada yang langsung dari Kota Palembang. Namun pedagang di BU menunggu jadwal pengantaran sesuai yang dikirimkan oleh agen atau distributor. “Sejauh ini dalam pantauan kita barang yang datang langsung dijual oleh pedagang,” katanya.
Sulitnya mendapatkan minyak goreng saat ini juga membuat masyarakat selalu membeli minyak goreng saat stok ada di pedagang. Sebab khawatir tidak mendapatkan minyak goreng saat stok habis. Hal ini membuat antrean pembeli semakin panjang.
“Masyarakat juga kita imbau untuk membeli secukupnya dan tidak menumpuk minyak goreng di rumah,” imbau Suharlan. (qia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: