Dukung IKN, Kirim Dua Sumber Mata Air dari Bengkulu
BENGKULU, rakyatbengkulu.com – Pemprov Bengkulu ikut serta mendukung perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan yang disebut dengan Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satu bentuk dukungan itu, Jumat (11/3) dilakukan prosesi ritual pengambilan air dari Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) dan dari sumur rumah pengasingan Bung Karno, serta tanah di halaman Balai Raya Semarak.
Air dan tanah nantinya akan dikirim ke IKN. Pantauan rakyatbengkulu.com, Jumat (11/3), pengambilan air dan tanah itu dilakukan oleh Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu. Ketua BMA Provinsi Bengkulu, H S. Efendi M.Si menerangkan bahwa sumber mata air dari sumur rumah pengasingan Bung Karno memiliki nilai sejarah bagi kemerdekaan Republik Indonesia
“Tanpa ada Bengkulu, tanpa ada Fatmawati belum tentu Indonesia cepat merdeka. Sumur ini telah membasahi tubuh Bung Karno lebih kurang empat tahun. Inilah semangat hidup Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia kita ini,” katanya. BACA JUGA: Nahkodai IKN, Ini Rekam Jejak Bambang Soesantono dan Dhony Rahajoe
Diketahui, sebagian masyarakat Bengkulu menganggap air dari sumur rumah Bung Karno suci dan bersih. “Air dari sumur Bung Karno akan dikirim bersama air di DDTS oleh Gubernur nantinya,” sambungnya. Nantinya, Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah bersama gubernur se Indonesia akan melakukan pertemuan di IKN.
Selanjutnya air dan tanah yang dibawa masing-masing guberur itu akan diletakkan di titik nol ibu kota baru (IKN). “Adat istiadat yang berada di Bengkulu tidak berbeda dengan di Kalimantan, karena masih sama-sama keturunan suku anak dalam,” terang Effendi.
Menurutnya pengambilan air dari dua sumber mata air dan juga pengambilan tanah adalah perintah dari Pemerintah Pusat. Untuk itu, untuk mengambilnya perlu dilakukan secara adat.
Simbol Kemegahan
“Karena memang kebiasaan atau adat istiadat di Provinsi Bengkulu, apabila pindah rumah akan melakukan prosesi pengambilan air sedikit dan tanah sedikit ke rumah baru,” tambahnya lagi. Sedangkan tanah yang diambil dari Gedung Daerah Bengkulu atau Balai Raya Semarak dijelaskan Effendi adalah sebagai simbol dari kemegahan Provinsi Bengkulu. BACA JUGA: Takut Sakit
Sementara itu, Asisten I Pemprov Bengkulu, Khairil Anwar menjelaskan prosesi adat dalam rangka persiapan beroperasinya Ibu Kota Negara baru. Tidak hanya Bengkulu namun seluruh Provinsi di Indonesia akan membawa sumber mata air dan tanah dari daerah-daerah masing-masing.
“Seluruh sumber mata air akan disatukan dan dicurahkan dengan tanah oleh seluruh Gubernur se-Indonesia bersama Presiden Indonesia, kemudian akan diletakkan di Ibu Kota Negara Baru sehingga hal penyatuan seluruh mata air dan tanah bermakna semuanya bersama demi Nusantara," bebernya. Baca Selanjutnya>>>
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: