HONDA

Hadapi Ancaman Radikal-Terorisme di Sektor Pelayaran, BNPT Teken PKS dengan PT. Pelni

Hadapi Ancaman Radikal-Terorisme di Sektor Pelayaran, BNPT Teken PKS dengan PT. Pelni

 

BOGOR, rakyatbengkulu.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak transnasional ideologi, yang mengancam keamanan negara. Penyebaran paham ideologi saat ini banyak dilahirkan oleh organisasi teroris dunia, yang penyebarannya bisa dilakukan dari sisi apapun.

Untuk memperkuat keamanan bagi masyarakat salah satunya di sektor pelayanan transportasi laut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Persero menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam rangka pencegahan tindak pidana terorisme di lingkungan PT. Pelni dan sektor Pelayaran. BACA JUGA: Nekat Curi Kotak Amal di Rumah Makan, Remaja 17 Tahun Diamankan

PKS ditandatangani oleh Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedy Sambowo dan Direktur Utama PT. Pelni (Persero), Tri Andayani, yang disaksikan langsung oleh Kepala BNPT, Komjen Pol. Boy Rafli Amar, M.H., beserta seluruh Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan BNPT, juga ajaran direksi PT Pelni, di Kantor BNPT Sentul, Jawa Barat, Senin (28/3).

Diungkapkan Boy Rafli, banyak anak muda yang menjadi korban propaganda ideologi radikal. Kelompok radikal kian mengembangkan semangat intoleransi.

Kelompok terorisme sampai hari ini juga terus mengembangkan sayapnya melakukan propaganda dengan sering mengaitkan agama untuk kepentingan mereka. Tidak dipungkiri, dalam aktivitas pelayanan transportasi laut juga menjadi pintu masuknya ideologi radikalisme.

Untuk itu, Mantan Kapolda Papua tersebut menyambut baik PKS BNPT dengan unsur perusahaan negara untuk menciptakan pelayanan dan keamanan bagi setiap rakyat Indonesia dengan deteksi dini.

“Ideologi ini tidak pilih-pilih bisa kemana saja, pencegahan ini memang harus totalitas kita bangun bersama seluruh elemen, terlebih PT. Pelni melayani konektivitas masyarakat dari satu wilayah ke wilayah lain melalui pelayanan transportasi laut, dikhawatirkan terkoneksi dengan global. BACA JUGA: Balita Gizi Buruk Asal Lebong Dirawat di Curup, Kondisinya Memprihatinkan

Kita tidak ingin ada agenda global memecah belah Indonesia. Oleh karenanya perlu kesadaran kolektif bangsa Indonesia, agar segala yang berkaitan dengan ideologi terorisme bisa diantisipasi sedini mungkin,” jelasnya.

Terjalinnya PKS dengan BNPT, Direktur Utama PT. Pelni (Persero), Tri Andayani, mengungkapkan sinergi dalam pencegahan radikalisme dan terorisme ini menjadi langkah awareness di lingkungan perusahaan kami, dan juga menjalankan peran perusahaan pelayaran ini untuk mewujudkan pelaksanaan operasional, mensterilisasi SDM, juga kenyamanan dan keamanan para penumpang.

“PT. Pelni sebagai perusahaan pelayaran tentu sangat memperhatikan isu radikalisme dan terorisme di lingkungan internal perusahaan, terutama peran Pelni di mana kami menghubungkan konektivitas Indonesia hingga ke pelosok wilayah kawasan Tertinggal, Terluar, Terdepan dan Perbatasan (3TP). Baca Selanjutnya>>>

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: