HONDA

Hari Pertama MyPertamina: Aplikasi Error, Operator SPBU Bingung

Hari Pertama MyPertamina: Aplikasi Error, Operator SPBU Bingung

SPBU di Provinsi Bengkulu bersiap menerapkan My Aplikasi. foto; dok rb--

 

PEMBELIAN BBM bersubsidi menggunakan aplikasi MyPertamina mulai diuji coba per (1/7).

Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), aplikasi itu ternyata ngadat.

Jangankan untuk registrasi kendaraan bermotor, mengunggah saja lemot.

BACA JUGA: Beli Solar dan Pertalite Gunakan My Pertamina

Dilaporkan Radar Banjarmasin, saat hari pertama penerapan ruang tamu SPBU Inayah di Banua Anyar, Banjarmasin Timur, tampak ramai.

Sopir truk dan pikap yang hendak membeli solar berkumpul di sana. Masing-masing memegang smartphone, KTP, dan STNK.

Mereka sedang belajar mengunduh dan meregistrasi MyPertamina.

Tapi selalu gagal. Aplikasi keluar sendiri saat dijalankan.

Di sudut ruangan, salah seorang sopir truk termenung. Memegang gawai, dia tampak pasrah.

”Tidak mengerti bagaimana memakainya,” kata Fadlan, si sopir.

Dua operator SPBU pun dibuat sibuk. Mereka berkali-kali juga gagal saat mengunggah dokumen pemilik kendaraan.

Diantaranya, KTP, STNK, foto kendaraan, dan dokumen pendukung lain seperti kartu kir.

”Tak tahu lagi... lebih baik seperti dulu saja,” tambah Fadlan.

BACA JUGA: Kuliah Bukan Sekedar Kejar IPK

Saban hari, mereka mengantre membeli solar di SPBU ini. Truk-truk merekalah yang kerap memenuhi bahu jalan di luar SPBU.

”Kalau sampai solarnya datang dan tetap tidak bisa (registrasi), kami tak mau tahu. Kami butuh solar,” kata Hamdi, sopir angkutan pasir asal Jalan Veteran.

Keluhan serupa datang dari pemakai mobil pribadi. Contohnya, Herman.

Warga Jalan Pramuka, Banjarmasin, itu dongkol tak kepalang. Pengunggahan sudah 50 persen, tiba-tiba aplikasinya terhenti.

”Tidak tahu juga kenapa,” ujarnya bingung.

Di tempat berbeda, di SPBU Lingkar Dalam Selatan pun kondisinya demikian. Para sopir truk mengeluhkan aplikasi yang kerap error.

”Tak bisa masuk. Padahal sudah mendaftar,” kata Hamidi, warga Jalan Lokasi, Banjarmasin Selatan.

Temuan laindi lapangan, tidak ada alat pemindai kode batang di SPBU.

Praktis, banyak pemakai mobil yang bisa membeli pertalite dengan bebas.

”Tak ada instruksi dari pimpinan. Saya juga tidak tahu bagaimana memakainya. Alatnya juga belum terlihat,” tutur salah seorang operator SPBU yang enggan mengungkap namanya.

Selain di Kalsel, uji coba dihelat di Sumatera Barat, Jawa Barat, Jogjakarta, dan Sulawesi Utara.

Di Kota Bandung, Radar Bandung melaporkan,  uji coba itu belum dilakukan. Pengguna roda empat masih bisa membeli tanpa aplikasi.

Apriyadi Irawan, kepala sif SPBU Pertamina di Jalan Riau, Kota Bandung, mengatakan per 1 Juli kemarin hanya diimbau untuk melakukan pendaftaran.

”Mengenai pembatasan pengisian, kebijakan tersebut belum pasti diberlakukan.

Salah satunya karena banyak yang ngeluh tidak bisa daftar aplikasi,” ungkapnya.

Walau saat ini masih sosialisasi, PT Pertamina (Persero) sudah ancang-ancang akan memberlakukan pembelian pertalite dan solar menggunakan MyPertamina di seluruh Pulau Jawa per 1 September mendatang.

Pertamina beralasan ketentuan tersebut bertujuan agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menuturkan, selain di Jawa, peraturan tersebut berlaku di Palu, Sulawesi Tengah; Pontianak, Kalimantan Barat; dan Mataram, Nusa Tenggara Barat.

”Kami melakukan tahap implementasi gelombang pertama terlebih dahulu di beberapa daerah.

Lalu, dilanjutkan gelombang kedua yang mencakup seluruh Pulau Jawa,” ujarnya dalam webinar E2S yang bertema SUKE2S: Generating Stakeholder Support for Achieving Effectiveness of Fuel and LPG Subsidies belum lama ini.

BACA JUGA: Lega, Ibu PL Karaoke Ayu Ting Ting yang Meninggal Minta yang Terlibat Bertangungjawab

Gelombang ketiga belum disebutkan kapan diterapkan secara nasional.

Sebab, hal tersebut belum final. Pihaknya masih berfokus di gelombang pertama.

Sementara itu, di Sumatera Barat (Sumbar), Pertamina melakukan sosialisasi di empat daerah di provinsi tersebut terkait dengan peruntukan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi khusus kendaraan roda empat.

Belum tahap implementasi.

BACA JUGA: Lihatlah, Jalinbar Bengkulu - Padang sudah Nyaris Ambrol

”Gelombang pertama ini kita sediakan empat posko yang tersebar di empat kota dan kabupaten di Sumbar.

Mulai Padang Panjang, Bukittinggi, Agam, hingga Tanahdatar,” kata Sales Area Manager Sumbar PT Pertamina Patra Niaga Narotama Aulia Fazri saat meninjau kesiapan empat posko pendaftaran kendaraan roda empat bersubsidi kemarin. (mof/gr/fud/stg/rid/CR2/c19/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: