HONDA

Gagal Jalur Zonasi, Lapor ke Dikbud

Gagal Jalur Zonasi,  Lapor ke Dikbud

Selama masa PPDB, sekolah disambangi para calon orang tua siswa. foto: dok rb --

 

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID – Ketua Tim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Ronal, M.Pd mengatakan, bagi peserta didik baru tingkat SMA tak lulus jalur zonasi, tidak perlu takut tak dapat sekolah. 

Ia mengimbau agar calon siswa yang tidak lulus jalur zonasi, segera melapor ke tim PPDB Dikbud Provinsi Bengkulu agar dapat dicarikan sekolah.

BACA JUGA: 768 Calon Siswa Tak Lulus PPDB

“Wajib melapor, supaya kami tahu siapa saja yang belum mendapatkan sekolah agar kami bisa menempatkan mereka ke sekolah-sekolah yang masih membutuhkan,” kata Ronal saat ditemui, (2/7).

Diberitahukannya, untuk seluruh calon peserta didik masih dapat melakukan pendaftaran walupun di hari Minggu.

Karena server di sekolah tetap beroperasi setiap harinya.

“Minggu tetap bisa daftar, karena kita untuk SMA itu semuanya sistem online, tidak ada yang offline,” ujarnya.

BACA JUGA: Peduli Banjir di Bengkulu, Astra Motor Bengkulu Bagikan Sembako Hingga Servis Gratis

Ditambahkannya, untuk jalur zonasi sendiri penilaiannya dilakukan dengan cara mengurutkan dari jarak terdekat ke jarak terjauh dari sekolah yang dituju.

Dikatakannya, untuk pengumuman jalur zonasi pada tanggal 6 Juli 2022 mendatang.

Pendaftaran ulang, akan dibuka pada tanggal 7 Juli hingga 10 Juli 2022 mendatang.

“Sistem kelulusan jalur zonasi dengan cara melakukan perangkingan dari jarak yang terdekat ke jarak yang terjauh,” ungkapnya.

Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada sekolah yang melapor terkait kendala baik di jaringan maupun kendala yang lainnya.

“Allhamdulilah sampai saat ini masih tetap lancar. Masih tetap bisa berlangsung secara intensif,” tutupnya.

BACA JUGA: Nikmati, Wisata Embung di Padang Jaya

Sementara itu Koordinator Pendaftaran SMPN 2 Kota Bengkulu, Sisi Kurniasi mengatakan, dihari pertama jumlah calon peserta didik yang mendaftar jalur zonasi di SMP 2 Kota Bengkulu sebanyak 100 orang. 

Dikatakannya, untuk persyaratan daftar SMP pada jalur zonasi sendiri adalah, Surat Keterangan Lulus (SKL) asli.

Kartu Keluarga (KK) asli, dan foto rumah. Untuk foto rumah ia mengatakan, harus di foto mengunakan map kamera yang di donwload melalui Google Playstore.  

“Foto rumah itu untuk menentukan titik lokasi dari calon siswa itu sendiri jadi harus menggukan map kamera,” katanya.

Jika persyaratan itu sudah lengkap, calon peserta didik atau orangtua yang bersangkutan dapat melakukan pendaftaran pada SMP terdekat dari rumahnya.

Kemudian, membawa semua berkas dokumen asli ke SMP yang dituju untuk melakukan pendaftaran.

Setelah melakukan pendaftaran, barulah berkas tersebut diberikan di bagian operator yang ada di sekolah untuk dilakukan verifikasi.

BACA JUGA: Pak Menteri Perintahkan Kantor BPN Buka Sabtu-Minggu

“Nanti di bagian operator itu akan dilakukan pengecekan berkas dan titik koordinat rumahnya,” ungkapnya.

Sementara itu untuk di tingkat SMP hari Minggu pendaftaran akan ditutup, dan akan dibuka lagi pada Senin.

“Untuk hari minggu tutup,” pungkasnya.

Sementara itu, beberapa SMPN di Kota Bengkulu masih kekurangan calon siswa dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.

Salah satunya adalah SMPN 24 Kota Bengkulu.

Pantauan RB, dari kuota 128 yang disiapkan hingga Sabtu malam baru 44 calon peserta didik yang mendaftar.

“Di hari kedua (Sabtu, red) ada 5 orang lagi yang mendaftar di sekolah kami, dan total siswa yang sudah mendaftar dari hari pertama pendaftaran hingga sekarang berjumlah 44 orang,” kata Kepala SMP N 24 Kota Bengkulu, Sulastri M.Pd.

Diterangkannya, berdasarkan pengalaman dari tahun lalu, biasanya jumlah calon peserta didik yang mendaftar lebih sedikit dari kuota yanng disiapkan. 

Menurut Sulastri, nantinya kuota yang kosong akan dilaporkan ke Dinas Pendndikan dan akan diisi oleh siswa yang belum dapat sekolah.

BACA JUGA: 5 Hari, Nelayan Tidak Melaut

 “Dan biasanya batas PPDB di hari terakhir tidak sampai pada kuota yang ditetapkan.

Tetapi misalnya kami mendapatkan anak yang belum mencapai kuota kami akan tetap membagi jumlah siswa baru tersebut menjadi 3 kelas,” tambahnya. (eng/cw1)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: