Digitalisasi dan Kolaborasi, Upaya BRI Dorong Inklusi Keuangan
Upaya BRI dorong inklusi keuangan, digitalisasi dan kolaborasi.--dokumen/rakyatbengkulu.com
BACA JUGA:Hadir di Makassar, KPR BRI Property EXPO 2023 Tawarkan Promo Menarik dan Kemudahan
Menurut Arga, hal itu tak terlepas dari strategi BRI yang ingin menggapai visi sebagai The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion pada tahun 2025.
Dengan demikian, BRI bisa menjadi yang terdepan dan secara aktif merealisasikan aspirasi pemerintah agar inklusi keuangan mencapai tingkat 90% pada 2024.
Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam survei 2022 menyebut tingkat inklusi sudah mencapai 85,10% dan tahun ini diharapkan menembus 88%.
Oleh karena itu, Arga memastikan bahwa transformasi digital BRI masih akan terus berlanjut. Sebab teknologi berubah sedemikian cepat selaras dengan dinamika masyarakat yang tinggi.
BACA JUGA:Sukseskan Transisi Energi, BRI Bukukan Green Loan Rp79,4 Triliun
Perkembangan BRI dalam memanfaatkan teknologi tercermin dari penggunaan pengolahan big data, artificial intelligence, dan cloud computing.
“Hal ini untuk menjawab tantangan yang harus dihadapi oleh BRI terkait pemanfaatan data yang begitu besar untuk menumbuhkan kinerja. Karena kami menyadari mayoritas nasabah BRI adalah UMKM yang perlu edukasi dan sosialisasi untuk pemanfaatan teknologi perbankan secara khusus”, imbuh Arga.
Kolaborasi
Selain itu, Arga pun menjelaskan bahwa dalam peningkatan inklusi keuangan, kolaborasi menjadi hal yang dikedepankan BRI.
Dalam mendukung langkah strategis tersebut BRI memiliki BRIAPI. Platform tersebut menghubungkan aplikasi pihak ketiga dengan nasabah BRI, menggunakan teknologi Application Programming Interface (API) untuk mengintegrasikan data perbankan dengan data yang ada di aplikasi.
BACA JUGA:Lebih dari 2800 Desa BRILiaN Semakin Berdaya Berkat BRI
Di BRIAPI sendiri saat ini BRI sudah memiliki 766 partner per kuartal I-2023. Pada periode tersebut, kerja sama di BRIAPI menghasilkan fee-based income (FBI) yang tumbuh 73,2% secara tahunan.
Sedangkan jumlah transaksinya mencapai 117,5 juta, naik sekitar 22,4% secara tahunan. Adapun sales volume mencapai Rp111,4 triliun, atau naik 18,2% secara tahunan.
“Kolaborasi menghasilkan combined services. Kami memiliki nasabah yang sangat heterogen dan produk serta layanan perbankan yang luar biasa. Partners kami akan bisa lebih luar biasa lagi memanfaatkan itu dengan mengcombine services yang kami miliki sehingga bisa menjawab tantangan-tantangan nasabah yang sangat unik, yang melayani niche marketnya masing-masing. Karena kami yakin kekuatan kami hanya akan mengantarkan sampai di titik tertentu dan beyond that we must have partnership,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: