Fakta Unik Legenda Hewan Shio: Mengapa Kucing tidak Termasuk ke Dalam Tanda Shio?

Oleh karena itu, Kucing tidak termasuk dalam Shio Tionghoa, dan ini menjelaskan mengapa Kucing dan Tikus sering kali disebut memiliki konflik.

BACA JUGA:Rekrutmen Fasilitator Kecamatan TEKAD 2023 Kemendesa, Ini Cara Pendaftarannya

Namun, ada juga yang mengatakan bahwa tikus memutuskan untuk tidak memberi tahu kucing untuk pelakukan pertemuan kepada Buddha.

Hal ini dilakukan agar tikus menjadi yang pertama tiba di depan Buddha dan mewakili tahun pertama dalam astrologi hewan shio.

Itu sebabnya kucing tidak termasuk dalam hewan shio Tionghoa, dan kucing selalu berusaha mengejar tikus. Setiap hewan dalam astrologi hewan shio memiliki makna dan karakteristiknya sendiri.

BACA JUGA:6 Teknik Orang Jepang Mengatasi Rasa Malas

Dalam urutan, hewan shio adalah tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. Setiap hewan mewakili tahun dalam siklus dua belas tahunan.

Karena cerita legenda tentang tikus yang tidak memberitahu kucing, konflik antara hewan shio Kucing dan Tikus menjadi populer dalam budaya Tionghoa.

Orang-orang percaya bahwa orang yang lahir dalam tahun tikus, dan tahun kucing mungkin akan memiliki perselisihan atau persaingan dalam hidup mereka.

BACA JUGA:7 Trik Atasi Rasa Malas dalam Ajaran Islam: Atasi Pengaruh Lingkungan dengan Doa

Namun, penting untuk diingat bahwa astrologi hewan shio adalah lebih untuk hiburan dan tradisi daripada prediksi yang serius tentang kepribadian dan nasib seseorang. Kita tidak boleh mengambilnya terlalu serius dalam kehidupan sehari-hari.

Astrologi budaya Tionghoa dan hewan shio menawarkan perspektif yang unik dan menarik tentang hubungan antara waktu dan karakter manusia.

Meskipun kucing tidak termasuk dalam hewan shio, cerita-cerita legenda seperti konflik antara Tikus dan Kucing menambahkan kekayaan budaya dalam astrologi Tionghoa.

BACA JUGA:Ramalan Shio: Rezeki Berlimpah untuk 3 Shio Ini di Tahun Naga Kayu 2024

Jadi, mari kita nikmati astrologi ini dengan penuh semangat dan hiburan, sambil tetap menghormati warisan budaya yang berharga.(**)

Sumber: