Video Syur Oknum Kepsek di Rejang Lebong Tersebar, Ini Awal Cerita Perkenalan dengan Pelaku
Video Syur Oknum Kepsek di Rejang Lebong Tersebar, Ini Awal Cerita Perkenalan dengan Pelaku--dok/rb
"Oknum GP ini mengenal pelaku dari media sosial Facebook. Dari perkenalan tersebut keduanya pun berhubungan dekat dan berlanjut bertukar nomor Whatsapp, yang kemudian mulai intens berkomunikasi dan video call melalui Whatsapp," jelas Sinar Simanjuntak.
BACA JUGA:Festival Tunas Bahasa Ibu Ditutup, Tekankan Pentingnya Pelestarian Budaya dan Bahasa Daerah
Hanya 28 Detik tapi Bikin Heboh
BACA JUGA:Ada Spot Berendam di Air Mengandung Belerang, Kawah Putih Tinggi Raja di Sumut
Durasi video syur GP (54), oknum kepala SD di wilayah Rejang Lebong ini berdurasi 28 detik. Pada video call 5ex tersebut tampak GP yang sedang melakukan VCS dengan seorang pria di salah satu ruangan. Diduga ruangan tempat keduanya VCS adalah salah satu ruangan di sekolah tersebut.
Dalam rekaman video call 5ex tersebut GP tampak membuka sebagian pakaiannya. Ia pun memperlihatkan bagian depannya sambil terlihat tersenyum. Demikian halnya dengan rekan yang menjadi lawan VCS oknum Kepsek ini.
BACA JUGA:Tren Menggoreng Tanpa Minyak, Ini Dia Rekomendasi Air Frayer Low Watt yang Bisa Jadi Pilihan
Kejadian viral ini sempat membuat heboh warga di seantero Kabupaten Rejang Lebong dan Provinsi Bengkulu pada umumnya. Pasalnya, rekaman VCS tersebut tersebar melalui media sosial dan sudah banyak netizen yang mengaksesnya.
Awal Tersebarnya Video Syur
BACA JUGA:7 Kegiatan Berikut Ini Wajib Dihindari Ibu Hamil, Agar Tidak Mengalami Masalah Keguguran
Masih menurut keterangan kepolisian, pada Kamis, 2 November 2023 sekitar pukul 14.00 WIB, GP bersama laki-laki tersebut melakukan video call dengan cara yang tidak wajar. Keduanya, saling beraksi dengan membuka aurat masing-masing hingga perbuatan tersebut direkam oleh pelaku yang mengaku bernama Aryo Gunawan.
"Dari rekaman tersebut pelaku Aryo memanfaatkannya untuk meminta uang kepada GP sebesar Rp 5 juta dengan cara ditransfer lewat rekening bank. Namun terakhir pelaku Aryo kembali meminta uang sebesar Rp 500 juta, hanya saja tidak dikirim oleh GP," jelas Simanjuntak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: