Lagi-lagi! Generasi Z Paling Banyak Terjerat Utang Pinjol, Ternyata Ini Pemicunya
Lagi-lagi! Generasi Z Paling Banyak Terjerat Utang Pinjol, Ternyata Ini Pemicunya--Foto: Freepik.com/rawpixel.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Lagi-lagi, Generasi Z menjadi sorotan karena keterlibatan mereka yang tinggi dalam pinjaman online (pinjol).
Mengapa demikian? Generasi Z, yang tumbuh di era digital, dihadapkan pada berbagai faktor yang memengaruhi keputusan finansial mereka.
Generasi Z cenderung terjebak dalam pinjol karena keterbukaan terhadap teknologi dan mudahnya akses ke aplikasi keuangan digital.
Salah satunya yakni, platform-platform pinjaman digital yang memberikan kemudahan bagi siapapun yang ingin melakukan pengajuan pinjaman.
BACA JUGA:Banyak Generasi Z Terjebak Pinjol, Ini 3 Tips Agar Tidak Terjebak Pinjaman Online di Usia Muda
Selain itu, akses untuk melakukan pinjaman online pun cukup praktis, hanya menggunakan dokumen berupa foto KTP, sudah bisa melakukan pinjaman.
Faktor sosial juga memainkan peran penting, dimana trend konsumtif dan tekanan sosial dapat mendorong mereka untuk menggunakan pinjol tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.
Generasi Z, yang tumbuh di tengah-tengah revolusi teknologi ini, tentunya memiliki kebutuhan yang jika dilihat cukup unik.
Mereka mementingkan kehidupan yang nampak pada media sosial, sifat tak mau kalah dan sering membandingkan hidup mereka dengan orang lain juga jadi pemicu maraknya Gen Z melakukan pengajuan pinjaman online.
BACA JUGA:OJK Pangkas Bunga Pinjol, Ini Reaksi 'Pemain' Penyelenggara Jasa Finansial
Kehadiran pinjol dianggap sebagai solusi instan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terutama dalam hal gaya hidup, konsumsi barang, dan pengalaman di media sosial.
Namun, seringkali kebutuhan ini dapat menjadi pemicu utama keterlibatan mereka dalam pinjol.
Tuntutan hidup bagi Generasi Z tidak hanya terbatas pada kebutuhan materi. Tekanan akademis, ekspektasi sosial, dan eksplorasi identitas dalam dunia digital semakin menambah kompleksitas hidup mereka.
Pinjol dapat menjadi pelarian sementara dari tekanan ini, meskipun dengan risiko finansial yang serius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: