Tumpang Sari Tanaman Aren dengan Sayuran Bisa Jadi Modal Investasi Hari Tua, Begini Tips Sukses Budidayanya

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Budidaya tanaman aren merupakan salah satu investasi jangka panjang untuk Anda disaat pensiun atau tidak lagi bekerja disebuah perusahaan swasta maupun negeri.

Karena hampir semua bagian tanaman aren berguna, baik untuk pangan, bahan baku industri maupun sebagai sumber energi.

Aren juga memiliki kemampuan fungsi menyimpan air yang tinggi sehingga sangat cocok untuk tanaman konservasi.

Tanaman aren sendiri termasuk tanaman perkebunan yang sudah banyak dikenal masyarakat karena memiliki banyak kegunaan. 

BACA JUGA:Manfaat Air Bekas Cucian Ikan untuk Tanaman: Jangan Anggap Sepele Limbah Ini!

Pohon aren (Arenga pinnata) dikenal juga dengan enau atau berbagai nama seperti bagot, halto, kawung dan lain-lain. 

Berbeda dengan kelapa sawit yang tumbuh baik dari mulai garis pantai hingga optimum 500 meter di atas permukaan laut (mdpl), meskipun ada yang masih ditanam hingga ketinggian lebih dari 800 mdpl.

Maka pohon aren ini ternyata tumbuh baik mulai dari ketinggian 9m - 1400 mdpl (terbaik di ketinggian 500-800 mdpl). 

Bagi masyarakat yang tinggal di dataran tinggi juga dapat mengusahakan perkebunan aren yang multiguna, ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi ini.

BACA JUGA:Jangan Buang Cangkang Telur! Bisa Dijadikan Pupuk Alami Kaya Manfaat untuk Tanaman

Sebab tidak semua orang dapat mengusahakan kebun sawit, karena biaya investasi perkebunan sawit ini sangat besar apalagi jika letak lahan kita berada di daerah dataran tinggi yang tidak sesuai bagi kelapa sawit.

Metode yang harus diterapkan dalam menanam aren itu sendiri sama dengan pola tanam kelapa sawit jarak 8x8 meter, sehingga tidak menumpuk seperti yang sering kita lihat diperkebunan aren masyarakat dengan jarak yang tidak teratur.

Dalam 100x100 meter persegi lahan pertanian, para pembudidaya aren dapat menanam sebanyak 140 batang aren dengan usia 7 tahun panen untuk aren lokal.

Jika bibit aren genjah yang ditanam 5 tahun saja sudah mulai produksi dengan masa pemanen sekitar 25 tahun.

Sumber: