HONDA

Penanganan Sementara Jembatan Talang Benih - Dusun Sawah Dinilai Tak Jadi Solusi Akar Permasalahan

Penanganan Sementara Jembatan Talang Benih - Dusun Sawah Dinilai Tak Jadi Solusi Akar Permasalahan

Penanganan Sementara Jembatan Talang Benih - Dusun Sawah Dinilai Tak Jadi Solusi Akar Permasalahan --dokumen/rakyatbengkulu

CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Penanganan sementara atas rusaknya jembatan yang menghubungkan Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup menuju Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara dinilai tak jadi solusi akar permasalahan.

Jembatan penghubung tersebut selalu bmenjadi langganan hantaman Sungai Musi yang meluap akibat hujan lebat melanda Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu setiap tahunnya.

Pada 1 September 2022 lalu jembatan Talang Benih - Dusun Sawah ini sempat ambruk. Bahkan ada 3 warga Rejang Lebong yang terperosok ke dalamnya, termasuk sepeda motor. Dan ambruknya jembatan tersebut terulang kembali beberapa hari lalu.

Arpan (42) warga Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong untuk serius menangani ambruknya tanah penahan pangkal jembatan dan ujung jembatan penghubung Kelurahan Talang Benih - Dusun Sawah ini.

BACA JUGA:Menelusuri Mitos Jejak Mistis! Keberadaan Siluman Ular Raksasa di Jembatan Suramadu

Sebab jika tidak ditangani dengan serius jembatan penghubung tersebut akan hanyut dibawa arus sungai, apalagi saat ini baru awal musim penghujan dengan prediksi puncak musim hujan pada akhir Januari hingga Februari mendatang.

"Jika hanya ditimbun saja, tentu permasalahan yang sama akan terulang kembali selayaknya pemerintah daerah serius dalam menangani kerusakan jembatan penghubung tersebut," ungkap Arpan, Jumat 5 Januari 2024.

Disebutkan Arpan meluapnya Sungai Musi hingga terjadi air bah diakibatkan dari pendangkalan sungai karena banyak tumbuh pohon hingga membentuk pulau disepanjang Sungai Musi ini.

"Seharusnya penangananya ialah pengerukan sungai dan memotong pulau-pulau kecil sehingga air tidak menabrak pangkal jembatan dan ujung jembatan sehingga jalan aspal ambruk. Namun dari berita yang kita baca pemerintah daerah hanya akan melakukan penimbunan," terang Arpan.

BACA JUGA:Banjir Bandang di Rejang Lebong Jembatan Talang Benih dan Sawah Terdampak, Kerugian Ditaksir Rp1,5 Miliar

Saat ini akses jalan di jembatan itu bahkan tak bisa dilintasi oleh kendaraan roda empat. Untuk penanganan sementara, Dinas PUPR Rejang Lebong bakal melakukan penimbunan seperti tahun sebelumnya. 

"Sementara ini akan dilakukan penimbunan kembali, sembari menunggu dana pusat turun untuk penanganan menyeluruhnya nanti," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Yusran Fauzi, ST. 

Perbaikan menyeluruh jembatan itu diperkirakan akan dilaksanakan pada tahun 2024 ini. Selain memperbaiki jembatannya, juga akan dilakukan normalisasi aliran sungai.

Mengingat penyebab jembatan itu terus terjadi amblas dan nyaris putus dikarenakan adanya sedimen dibawah jembatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: