Banjir Bandang di Rejang Lebong Jembatan Talang Benih dan Sawah Terdampak, Kerugian Ditaksir Rp1,5 Miliar
Banjir Bandang di Rejang Lebong Jembatan Talang Benih dan Sawah Terdampak, Kerugian Ditaksir Rp1,5 Miliar--Dokumen/rakyat Bengkulu
CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Meningkatnya intensitas hujan lebat yang melanda Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu mulai berdampak terhadap longsor dan banjir bandang.
Hujan deras yang terjadi dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB pada Senin 1 Januari 2024 kemarin, mengakibatkan terjadinya banjir bandang dengan meluapnya air Sungai Musi di Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara dan Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup.
Banjir bandan dan meluapnya air sungai ini juga menyebabkan terjadinya longsor di bagian jalan yang cukup besar dan menyebabkan tanaman padi pada sawah masyarakat di desa tersebut gagal panen dan sebagian tanaman padi hanyut terseret banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Shalahuddin saat dihubungi rakyatbengkulu.com menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan terhadap musibah banjir bandang dan meluapnya air Sungai Musi dan longsor dibeberapa titik seputaran sungai sehingga mengakibatkan sawah warga terendam banjir serta hanyut tergerus air sungai.
BACA JUGA:Diguyur Hujan Lebat, Pengunjung Wisata Sungai Trokon Curup Diperingatkan Bahaya Banjir Bandang
"Kita sudah melakukan peninjauan melakukan asesmen ke lokasi kejadian untuk pengambilan data ,foto longsor dan telah pemasangan papan peringatan longsor, garis polisi yang dipasang oleh tim dari Polres Rejang Lebong di lokasi sehingga masyarakat yang akan melintas berhati-hati sehingga tidak terjadi korban jiwa dan akan di laporkan ke atasan langsung," ungkap Shalahuddin, Selasa 2 Januari 2024.
Disebutkan Shalahuddin, untuk jumlah berapa hektar sawah warga yang terdampak saat ini masih didata oleh pemerintahan desa Dusun Sawah dan Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup.
"Untuk sementara waktu dari hasil asesmen, kerugian kerusakan jembatan dan sawah warga berkisar Rp1,5 Miliar," ujar Shalahuddin.
Sementara itu, BPBD Rejang Lebong menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap banjir dan tanah longsor seiiring dengan meningkatnya intensitas hujan lebat yang terjadi setiap hari.
BACA JUGA:Musim Hujan, Masyarakat Diminta Jangan Buang Sampah Sembarangan, Antisipasi Banjir dan Penyakit
"Di setiap desa dan kelurahan relawan bencana siap melaporkan dan membantu apabila terjadi bencana sebelum tim reaksi cepat (TRC) BPBD tiba di lokasi terjadinya bencana, namun masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan sehingga tidak ada korban jiwa," demikian Shalahuddin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: