Bekas Tambang Batu dan Diterjang Banjir Bandang, Begini Awal Mula Objek Wisata Titik Nol Ulu Musi Trokon
Begini Awal Mula Objek Wisata Titik Nol Ulu Musi Trokon di Rejang Lebong --Badri/rakyatbengkulu
Setelah itu, secara bertahap pemerintah desa mulai menganggarkan melalui dana APBDes untuk membangun sarana pendukung lainnya.
BACA JUGA:Unik! 7 Minuman Khas Nusa Tenggara Timur Ini Harus Dicoba Wisatawan
Sehingga para pengunjung merasa lebih nyaman saat menikmati pemandangan alam dan sungai seperti saat sekarang ini, seiring mulai meningkatnya jumlah kunjungan setiap libur weekend.
Dibalik usaha mengembangkan potensi wisata Titik Nol Ulu Musi Sungai Trokon di Desa Cawang Lama tersebut, siapa sangka lokasi ini pernah dilanda banjir bandang.
Pada Desember 2021 lalu, banjir bandang menyapu pinggiran Sungai Musi ini, sehingga apa yang dibangun menggunakan dengan dana desa serta masyarakat hanyut terbawa arus sungai.
Sempat putus asa, namun keinginan masyarakat terus tumbuh karena melihat potensi destinasi wisata kedepannya.
BACA JUGA:4 Destinasi Wisata Tersembunyi di Kota Kupang yang Belum Banyak Diketahui
"Sehingga masyarakat dan para pedagang saling bergotong royong memperbaiki pondokan-pondokan. Kemudian air sungai sedikit dikeruk untuk menghindari banjir," papar Ishak.
Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan Titik Nol Ulu Musi Trokon yakni di bagian tengah. Sebelumnya di bagian bawah jembatan dan bagian atas yang dikelola pribadi serta Desa Kayu Manis.
Namun, karena memang lahan sekitaran pinggir sungai merupakan milik pribadi oleh beberapa warga akhirnya digelar rapat dan perjanjian dengan sistem bagi hasil kepada pemilik lahan.
"Saat ini kami masih fokus membenahi destinasi wisata Titik Nol Ulu Musi dan hasil dari pendapat setelah bagi hasil dengan pemilik lahan dan membayar para pekerja sisanya untuk membenahi kawasan wisata dan operasional kebersihan lingkungan pinggir sungai Musi Trokon.
BACA JUGA:KAI Siapkan 4 Kereta Api Baru, Nikmati Kepuasan Perjalanan Destinasi Wisatamu
Jika dihitung dari awal Januari 2023 hingga akhir tahun kemarin pemasukan kotor mencapai Rp500 juta dan ke depan kami berencana membeli mobil untuk angkutan barang maupun sampah sebagai sarana penunjang objek wisata," singkat Ishak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: