2 SPBU di Kota Bengkulu Ini Jadi Pilot Project Pembayaran Non Tunai BBM Subsidi
Pembelian Pertalite di SPBU KM 6,5 Kota Bengkulu terapkan pembayaran non tunai mulai 25 Maret 2024.--dokumen/rakyatbengkulu.com
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Dua SPBU di Kota BENGKULU ini jadi pilot project pembayaran non tunai Bahan Bahan Minyak (BBM) subsidi. Yakni SPBU KM 6,5 untuk jenis Pertalite dan SPBU KM 8 untuk jenis Solar.
Pembelian Pertalite di SPBU KM 6,5 yang terletak di Jalan Pangeran Natadirja Nomor 69 Kota Bengkulu dengan nomor 24.382.20 mulai 25 Maret 2024 akan menerapkan sistem pembayaran non tunai.
Diketahui penerapan pelayanan ini hanya dilakukan di Pulau Pompa 3 SPBU KM 6,5 tersebut yang artinya, tidak berlaku untuk pulau pompa lainnya.
Adapun Pulau Pompa 3 tersebut digunakan untuk pengisian BBM subsidi jenis Pertalite untuk kendaraan roda 4 atau mobil. Sementara untuk pengisian untuk roda 2 atau motor, dilakukan di Pulau Pompa lainnya.
BACA JUGA:Oknum Guru Honorer SMA Negeri Bengkulu Selatan Cabuli Siswinya Kelas 3
Pemberlakukan tersebut hanya dapat dilakukan untuk pengisian BBM Subsidi jenis Pertalite bagi kendaraan roda 4 atau mobil.
Sementara untuk sistem pembayaran yang dipakai yaitu aplikasi My Pertamina dan Link Aja.
Diungkapkan Sales Branch Manager Bengkulu, Wiwiet Wijaya, SPBU KM 6,5 ini menjadi pilot project untuk penggunaan cashless atau pengurangan pemakaian uang tunai.
Untuk sementara ini, khusus untuk pertalite ini hanya diberlakukan di SPBU tersebut. Dikarenakan SPBU ini yang cukup representatif karena keberadaannya di pusat atau pertengahan Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Ayah Tewas Saat Duel, Anak Selamat Dituntut Jaksa Hukuman 10 Tahun Penjara
"Jadi, catat ya! Hanya untuk KM 6,5 bagian pulau pompa 3. Jadi, di sana dilakukan pilot projectnya untuk penggunaan cashless," jelas Wiwiet dikutip KORANRB.ID, Rabu, 20 Maret 2024.
Adapun penggunaan cashless ini, dijelaskan Wiwiet bertujuan untuk mendorong masyarakat melakukan transaksi secara digital.
Karena, penggunaan transaksi tunai ini mempunyai potensi yang banyak.
Seperti halnya penyebaran uang palsu dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: