HONDA

Gunung Marapi Muntahkan Lahar Dingin Pasca Erupsi Beberapa Hari

Gunung Marapi Muntahkan Lahar Dingin Pasca Erupsi Beberapa Hari

Gunung Marapi Muntahkan Lahar Dingin Pasca Erupsi Beberapa Hari--instagram/sudutbukitinggi

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COMGunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat muntahkan lahar dingin pasca erupsi beberapa hari lalu.

Sejak 27 Maret 2024 lalu tepatnya pukul 23.00 WIB hingga puncaknya pada 5 April 2024, Gunung Marapi mengeluarkan lahar dingin.

Muntahan lahar dingin dari Gunung Marapi ini menyebabkan banjir, dan alirannya memutuskan akses jalan lintas dari Bukittinggi menuju ke Kota Padang.

Lahar dingin ini tentunya merusak berbagai fasilitas yang ada di perlintasan.

Gunung Marapi mengeluarkan lahar dingin berwarna hitam pekat dan penuh kotoran, yang alirannya membanjiri daerah Air Angek Kabupaten Tanah Datar dan Bukit Batabuah Canduang.

BACA JUGA:Cara Aman Berkendara saat Melintasi Daerah Rawan Longsor dan Banjir, Simak Tipsnya

Berikut juga berdampak hingga ke daerah Sungai Puar Kabupaten Agam yang dekat dengan kaki Gunung Marapi Sumatera Barat.

Ketua Kelompok Siaga Bencana (KSB), Edi Effendi menyebutkan data sementara sebanyak 256 warga terdampak musibah banjir lahar dingin Gunung Marapi di daerah Air Angek Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.

dari 256 warga atau 78 kepala keluarga itu, sebanyak 68 orang harus diungsikan. Sementara musibah ini juga berdampak pada rumah dan fasilitas umum lainnya.

"Ada warga yang diungsikan karena rumah mereka terdampak banjir dan laporannya tidak ada korban jiwa, tetapi ada kerusakan sarana prasarana," kata Edi Effendi dikutip dari ANTARA.

BACA JUGA:PMI Rejang Lebong Kirimkan Bantuan Air Bersih untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera Barat

Tentunya kerusakan tersebut menjadi catatan bertambahnya bencana yang terjadi akibat letusan alam Gunung Marapi di Sumatera Barat.

Yang mana pada Desember 2023 lalu juga memakan korban, sebanyak 24 orang meninggal akibat terjadinya letusan Gunung Marapi kala itu.

Bencana kali ini menjadi duka kembali bagi sebagian masyarakat Sumatera Barat yang bertepatan dengan bulan Ramadhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: