2 Film Joko Anwar dengan Plot Twist Terbaik Selain Pengabdi Setan dan Siksa Kubur, Sudah Nonton?

Menurutnya film Pintu Terlarang ini jauh dari ekspektasi nalar dari sutradara hebat hollywood.

Film Pintu Terlarang ini sebuah cerita seru psikologis, sehingga film ini mendapatkan penghargaan dari beberapa festival film internasional terkemuka di International Film Festival Rotterdam dan New York Asian Film Festival.

BACA JUGA:Film Horor Amerika The First Omen Mengungkap Kelahiran Iblis, Tayang Hari Ini di Bioskop

Selain itu, film ini juga memenangkan penghargaan tertinggi sebagai Film Terbaik di Puchon International Fantastic Film Festival pada tahun 2009 sehingga kecerdasaannya dalam mengemas film ini menjadi luar biasa.

Sinopsis film pintu ini mengenai kehidupan seorang pematung yang harusnya tidak melakukan sesuatu yang terlarang, namun dia memungkiri hal tersebut sehingga menyebabkan dia terjebak oleh istrinya.

Dalam puncak kariernya Gambir (Fachri Albar) memiliki obsesi terhadap tema patungnya yang istimewa mengenai wanita hamil, ia mempunyai seorang istri bernama Talyda (Marsha Timothy).

Ternyata kesuksesan tersebut menjadi sebuah peranan yang mengerikan ketika pertama kali Talyda menggugurkan kandungannya, ternyata mereka memasukan janin tersebut ke sebuah patung hamil yang dibuatnya.

BACA JUGA:3 Film Barat Terbaru yang Tayang di Bioskop Pekan Ini, Intip Sinopsisnya

Bahkan mengerikannya Talyda memberikan perjanjian dengan klinik aborsi tentang janin yang mereka ambil untuk dimasukan dalam patung tersebut, sehingga patung-patung buatan Gambir menjadi terlihat hidup.

Disanalah film ini semakin plot twist dengan kejahatan yang suami istri ini lakukan untuk mendapatkan kehidupan yang sukses daripada sebelumnya dan mulai nanti tebongkar semuanya.

Itulah 2 Film Joko Anwar yang plot twist dan mengerikan dibandingkan film Pengabdi Setan dan Siksa Kubur.

Tentunya alur cerita film-film ini sangat membuat Joko Anwar berhasil dalam menghasilkan karya yang luar biasa.

BACA JUGA:Penayangan Film Kiblat Dikecam oleh MUI, Dinilai Bentuk Kampanye Hitam Ajaran Agama

 

 

Sumber: