Tari Tradisional Kejei dari Suku Rejang Provinsi Bengkulu yang Sakral dan Mengandung Nilai-nilai Mistik
Mengandung nilai-nilai mistik, Tari Kejei suku Rejang Provinsi Bengkulu yang sakral.--Facebook.com/MelaniTrianaPutri
BACA JUGA:Teka Teki Suku Ocu yang Dilema Masuk di Antara Suku Minangkabau atau Suku Melayu
Diketahui Tarian Kejei ini dimainkan oleh sekelompok orang yang membentuk lingkaran dan saling berhadap-hadapan searah jarum jam.
Diketahui Tarian Kejei ini pertama kali dilaporkan oleh seorang pedagang Pasee yang bernama Hassanuddin Al-Pasee.
Dimana beliau ini berniaga ke Bengkulu di tahun 1468.
Namun ada juga keterangan dari Fhathahillah Al Pasee yang pada tahun 1532 berkunjung ke tanah rejang.
BACA JUGA:Ini Dia Beberapa Suku Bangsa Asli yang Ada di Provinsi Bengkulu
Adapun Tari Kejei ini diketahui pertama kali dibawakan pada saat pernikahan Putri Senggang dengan Biku Bermano.
Yang berdasarkan kisahnya buku pelaksanaan kejei tersebut disimpan di dalam perut Biku Bermano.
Upacara Kejei pertama kalinya dilaksanakan ialah kejei pernikahan Putri Senggang dengan Biku Bermano.
Sehingga Tari Kejei diyakini telah ada sebelum kedatangan para biku dari kerajaan Majapahit.
BACA JUGA:Tidak Terpengaruh oleh Perkembangan Zaman, Ini Beberapa Suku Unik di Indonesia
Semenjak kedatangan para biku tersebut alat musiknya diganti dengan alat dari logam, seperti yang digunakan pada saat ini.
Untuk upacara kejei ini bisa dilakukan dalam masa yang panjang, bahkan bisa sampai 9 bulan, 3 bulan, 15 hari ataupun 3 hari secara berturut-turut.
Adapun Tari Kejei ini merupakan tarian sakral yang dipercaya oleh masyarakat mengandung nilai-nilai mistik.
Sehingga Tarian Kejei dan upacara kejei ini hanya dilaksanakan oleh masyarakat Rejang di dalam acara menyambut para biku, perkawinan dan juga adat marga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: