HONDA

Tari Gandai, Tarian Tradisional Suku Pekal Kabupaten Mukomuko, Kisah Malim Deman dan Putri Muhammad Duyah

Tari Gandai, Tarian Tradisional Suku Pekal Kabupaten Mukomuko, Kisah Malim Deman dan Putri Muhammad Duyah

Tari Gandai Tari Tradisional Suku Pekal Kabupaten Mukomuko, Kisah Malim Deman dan Putri Muhamad Duyah--Instagram.com/Tari_Gandai

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kabupaten Mukomuko salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu.

Di Kabupaten Mukomuko ada salah satu tari tradisional yang cukup populer yaitu tari Gandai.

Tari Gandai adalah tarian khas dari masyarakat Mukomuko dan Suku Pekal di Kabupaten Mukomuko.

Kenapa dinamakan gandai? Dikarenakan tari ini dimainkan secara ganda atau berpasangan.

BACA JUGA:Bermula dari Kisah Sang Putri Rindu Bulan, Begini Asal Usul Suku Pekal di Bengkulu

Tari Gandai digelar di dalam acara perkawinan dan selalu menjadi sarana berkumpul dengan semua keluarga, para tetangga, dan juga teman-teman sejawat.

Pada masyarakat suku Pekal zaman dahulu, mereka akan berkumpul pada setiap malam Jumat di balai desa untuk merayakan hasil panen. 

Adapun pemilihan tempat tersebut ditujukan sebagai bentuk penghormatan kepada kepala desa dan juga untuk memudahkan masyarakat.

Disana mereka akan melepaskan rasa lelahnya dengan berkomunikasi, menari, dan juga saling membalas pantun.

BACA JUGA:Tari Tradisional Kejei dari Suku Rejang Provinsi Bengkulu yang Sakral dan Mengandung Nilai-nilai Mistik

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, Ternyata ini Awal Mula Masuknya Suku Bugis ke Bengkulu

Berdasarkan kepercayaan masyarakat suku Pekal, Tari Gandai ini sudah ada di Indonesia sejak abad ke 15.

Masyarakat suku Pekal meyakini Tari Gandai ini berasal dari kisah Malim Deman dan Putri Muhammad Duyah.

Dimana kisah ini menceritakan tentang pernikahan manusia bumi yaitu Malim Deman dengan manusia langit yaitu Putri Muhammad Duyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: