Tak Perlu Khawatir Soal Menu Makanan, Jemaah Haji Disediakan Katering Masakan Indonesia
Tak Perlu Khawatir, Jemaah Haji Disediakan Katering Masakan Indonesia --Instagram/triwul82
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Tidak perlu khawatir soal menu makanan, jemaah haji disediakan catering masakan Indonesia. Hal ini dikarenakan pemilik catering Perusahaan Nooha, Abdurrahman masih berdarah Indonesia.
Maka dari itu Jamaah Haji asal Indonesia tidak perlu khawatir lagi tentang adaptasi mengenai makanan yang disediakan oleh perusahaan catering yang ditunjuk pemerintah Indonesia ini.
Keluarga jemaah haji juga tidak perlu khawatir akan kesulitan beradaptasi dengan makanan yang ada di Arab Saudi karena perusahaan catering akan menyediakan menu masakan yang sesuai dengan lidah orang Indonesia.
"Saya menggunakan bumbu masakan yang datang dari Indonesia langsung dan juru masaknya adalah orang Indonesia langsung," kata Abdurrahman.
BACA JUGA:Hanya di Indonesia yang Gunakan Gelar Haji, Ternyata Warisan Penjajah
Sehingga dengan adanya kejadian tersebut akan membentuk cita rasa yang selalu terjaga, ini merupakan permintaan dari Kementerian Agama agar bumbu dan juru masaknya harus dari orang Indonesia.
Selain itu, di dapur Nooha juga memiliki quality control atau QC sebelum makanan tersebut dibagikan kepada seluruh jemaah Indonesia sehingga terjamin akan kehigienisannya.
Abdurrahman menjelaskan kembali, "Hal ini dalam rangka untuk menjaga makanan tetap higienis sampai ke jamaah."
Jadi jamaah tidak perlu khawatir lagi mengenai permasalahan makanan.
Bukan hanya dicek menggunakan QC, contoh dari makanan tersebut akan diantarkan terlebih dahulu ke Kantor Urusan Haji Indonesia di Madinah untuk dicek lebih lanjut oleh tim PPIH Arab Saudi.
BACA JUGA:Kloter Pertama 393 Jemaah Haji Sampai di Madinah, Jemaah Haji Lansia Gunakan Fast Track
Jika terjadi kekurangan atau tidak layak, maka dapat diinformasikan langsung kepada catering pihak catering memiliki dua jenis menu, menu reguler dan menu khusus lansia.
Karena total jamaah haji untuk lansia sekitar 45.000 jemaah sehingga setiap hari perusahaan catering membuat 80% masakan reguler dan 20% masakan untuk lansia.
Hal tersebut Kenapa dibedakan untuk menjaga para lansia agar bisa memakan makanan yang cocok bukan hanya dengan lidah namun juga dengan sistem pencernaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: