BANNER KPU
HONDA

Gubernur Bengkulu Minta Orang Tua Siswa Laporkan Jika Ada Temuan Kecurangan PPDB

Gubernur Bengkulu Minta Orang Tua Siswa Laporkan Jika Ada Temuan Kecurangan PPDB

Gubernur Bengkulu Minta Orang Tua Siswa Laporkan Jika Ada Temuan Kecurangan PPDB--Dok/rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 telah masuk dalam tahapan pengumuman siswa baru yang diterima di masing-masing sekolah. Baik lewat jalur afirmasi, zonasi dan prestasi.

Tak sedikit calon siswa yang tidak lolos pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui tiga jalur tersebut.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mesyah meminta kepada orang tua siswa mengawal proses pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk melapor jika ada indikasi kecurangan pada Proses PPDB 2024 ini.

"Kita akan sampaikan kepada orang tua siswa silahkan melapir, pegaduan secara online juga sudah dibuka. Sampaikan ke Ombudsman kita semua akan secara terbuka memberikan hak-hak secara terbaik kepada masyarakat," sampainya.

BACA JUGA:Efektif, Ini 7 Cara Menggemukkan Badan dengan Cepat dan Sehat

BACA JUGA:Ternyata Ini 7 Alasan Anak Suka Berbohong dan Tips Mengatasi Anak yang Suka Berbohong

Gubernur Rohidin juga menegaskan kepada panitia PPDB untuk tidak bermain-main dan melakukan kecurangan, sebab ini menyangkut hak pendidikan setiap siswa.

"Saya tegaskan kepada panita jangan bermain-main dengan proses penerimaan siswa baru ini," sambungnya.

Menanggapi tak sedikitnya calon siswa yang tidak lolok pada PPDB di sekolah yang mereka tuju, Rohidin mengatakan bahwa banyak fenomena memilih sekolah yang terjadi saat ini cukup menjadi persoalan.

Sebab, tidak sedikit orang tua siswa ataupun siswa itu sendiri ingin masuk ke satu sekolah yang dianggap favorit.

BACA JUGA:Panduan Shio Kambing 2025: Tips dan Saran di Tahun Ular Kayu

BACA JUGA:Nama Pasaran di Indonesia, ‘Ringin’ Jadi Nama 56 Desa: Ini Daftar Lengkapnya

"Sebenarnya begini, masyarakat kini kadang-kadang memaksakan diri juga. Saya banyak sekali menerima persoalan dia mau ngumpul di satu sekolah. Padahal tujuan dari jalur zonasi itu adalah pemerataan, jadi tidak ada lagi kesan satu sekolah lebih unggul dari sekolah lain," kata Rohidin.

Dirinya juga tidak menapik, banyak laporan yang diterima bahwa sekarang banyak siswa yang ingin berkumpul dengan teman-temannya di  satu sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: