Hati-hati Buka Link! Banyak Modus Penipuan Cyber Jangan Sampai Saldo M-banking Terkuras
Modus penipuan cyber kini Makin banyak, hati-hati buka link jangan sampai saldo M-banking terkuras.--Instagram/humaspoldajabar
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Modus penipuan cyber sungguh sudah banyak sekali jenisnya. Hati-hati ketika membuka link, khususnya Apk jangan sampai saldo m-banking Anda terkuras.
Saat ini kebocoran data negara sedang berlangsung. Para hacker di dunia cyber sungguh sangat mudah dalam mendapatkan data-data sehingga bisa memudahkan aksi mereka.
Tentunya jenis-jenis penipuan cyber ini tidak lagi dilakukan secara random namun sudah tertuju pada target yang tentunya data informasi mengenai orang tersebut sudah didapatkan oleh mereka.
Human error menjadi salah satu penyebab makin berhasilnya dunia kejahatan dan penipuan dari cyber ini maka dari itu harus mengedukasi lebih dalam mengenai penggunaan internet ini.
BACA JUGA:6 Kalimat yang Merusak Keharmonisan dalam Hubungan dan Semakin Dijauhi
Sehingga dengan informasi yang didapatkan kalian dapat mencegah terjadinya human error dan dapat menghentikan kejahatan cyber terhadap penipuan tersebut.
Berikut ini jenis-jenis penipuan cyber yang tengah marak untuk kalian ketahui agar saldo m-banking Anda tidak terkuras :
1. Modus kurir online shop
Sekarang sedang marak sekali modus penipuan cyber menggunakan link jasa kurir online shop yang dikirimkan melalui WhatsApp oleh penipu tersebut berupa link yang harus dibuka.
Untuk itu jika kalian menemui kiriman dari salah satu jasa pengirim yang harus Anda melakukan pengklikan terhadap link sesuatu lebih baik urungkan niat Anda.
BACA JUGA:Penipuan Cyber Sekarang Lebih Canggih, Selalu Waspada
Hal tersebut ternyata membuat mereka dapat mengetahui cara cepat OTP dari m-banking Anda sehingga mereka dapat menguras cara cepat kurang dari 5 menit untuk mendapatkan saldo rekening Anda.
Apalagi Anda yang mempunyai m-banking itu sangat berbahaya hal ini sudah banyak sekali korban orang-orang yang terjerat kasus modus jasa kurir online shop tersebut.
Biasanya mereka menggunakan jasa pengiriman untuk melancarkan niat mereka dengan mengirimkan link berbentuk APK yang harus dibuka oleh pengguna WhatsApp tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber