HONDA

Pengadaan Seragam Sekolah Gratis Rp2,3 Miliar Menunggu Jumlah Final Peserta Didik

Pengadaan Seragam Sekolah Gratis Rp2,3 Miliar Menunggu Jumlah Final Peserta Didik

Pengadaan Seragam Sekolah Gratis Rp2,3 Miliar Menunggu Jumlah Final Peserta Didik--badri/rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pengadaan seragam sekolah gratis untuk peserta didik baru sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, belum berjalan karena masih menunggu database peserta didik.

Untuk pengadaan seragam sekolah gratis itu, Pemkab Rejang Lebong sudah menyiapkan anggaran sejumlah Rp2,3 miliar.

Anggaran Rp2,3 miliar tersebut sudah tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran 2024.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kabupaten Rejang Lebong, Drs. Noprianto, MM saat dibincangi rakyatbengkulu.com menuturkan, pengadaan seragam sekolah gratis di Kabupaten Rejang Lebong prosesnya masih menunggu database jumlah final siswa baru.

BACA JUGA:Tabrak Lari, Lansia Warga Kepahiang Berujung Meninggal Dunia

BACA JUGA:Ops Antik, Polres Lebong Amankan 3 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

Data jumlah siswa baru yang ditunggu ini adalah siswa baru kelas I SD dan kelas VII SMP.

Data yang ditunggu nantinya setelah finasl yang diinput tiap sekolah di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada Agustus 2024 nanti.

"Agustus mendatang jumlah final siswa baru SD dan SMP sudah diketahui, sehingga seragam gratis tersebut bisa diproses dan disesuaikan dengan kebutuhan," terang Noprianto.

Pengadaan seragam sekolah gratis, sambung Noprianto, merupakan program prioritas di Kabupaten Rejang Lebong yang sudah diadakan sejak beberapa tahun lalu.

BACA JUGA:Cara Mengolah Ceker Ayam Menjadi Sup Kolagen, Kulit Sehat dan Anti Penuaan Dini

BACA JUGA:Focus Group Discussion Indeks Kemerdekaan Pers di Provinsi Bengkulu Tahun 2024

Anggaran pengadaan seragam sekolah gratis itu, kata dia, sudah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Rejang Lebong tahun 2024 senilai Rp2,3 miliar.

"Kalau data siswa barunya sudah valid, maka setiap sekolah ini akan merekap jumlah siswa kelas I dan kelas VII. Kemudian jumlah laki-laki dan perempuan beserta ukuran pakaiannya seperti S, M, dan ukuran L maupun XL," kata Noprianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: