HONDA

Pengurus Karang Taruna Mukomuko Laporkan Bendahara Turnamen Sepak Bola atas Dugaan Penggelapan Rp 43 Juta

Pengurus Karang Taruna Mukomuko Laporkan Bendahara Turnamen Sepak Bola atas Dugaan Penggelapan Rp 43 Juta

Pengurus Karang Taruna Mukomuko Laporkan Bendahara Turnamen Sepak Bola atas Dugaan Penggelapan Rp 43 Juta--Dok/KORANRB.ID

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Setelah sukses menggelar turnamen sepak bola Banda Ratu Cup II tingkat Kabupaten, Pengurus Karang Taruna Kelurahan Banda Ratu Kecamatan Kota Mukomuko kini menghadapi masalah serius. 

Mereka mengklaim menjadi korban penggelapan dana hasil kegiatan oleh bendahara, dengan total kerugian mencapai Rp 43 juta.

Ketua Panitia Turnamen Banda Ratu Cup II 2024, Weri Tri Kusumaria, SH, MH secara resmi melaporkan kasus ini ke Polres Mukomuko pada 21 Agustus 2024. 

"Kami pengurus sudah berusaha menghubungi bendahara terkait pengembalian uang tersebut, namun tidak ada respon yang baik. Karena itu, kami laporkan kasus ini ke Polres Mukomuko," ujar Weri seperti dikutip KORANRB.ID.

BACA JUGA:Aksi Kekerasan Warnai Demo Mahasiswa di Bengkulu, Polresta Bantah Pelaku Anggota Polisi

BACA JUGA:Ibu Muda di Bengkulu Selatan Terancam Penjara Usai Gelapkan Uang Nasabah Rp 22 Juta

Weri menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya menghubungi bendahara, tetapi juga menemui keluarga yang bersangkutan. 

Namun, upaya tersebut juga berujung buntu karena keluarga terduga tidak memberikan kepastian pengembalian dana organisasi. 

"Yang kami laporkan hanya bendahara kegiatan turnamen sepak bola Banda Ratu Cup II, karena kami menduga uang tersebut digunakan oleh yang bersangkutan," tambahnya.

Menurut Weri, dana yang diduga digelapkan oleh bendahara berasal dari uang organisasi Karang Taruna, hasil pendaftaran peserta, serta sumbangan dari donatur kegiatan turnamen. 

BACA JUGA:Setelah Dinyatakan Meninggal 3 Jam, Adik Olla Ramlan Alami Keajaiban Hidup Kembali

BACA JUGA:Dulunya Makanan Orang Miskin, Kini Lobster Menjadi Makanan Mewah: Ini Sejarah yang Membuat Harganya Mahal

Dana tersebut semula direncanakan untuk hadiah, pembayaran wasit, dan keperluan lain terkait turnamen. 

Akibat tindakan ini, panitia terpaksa berhutang untuk menutupi biaya kegiatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: