Mengenal Lupis, Jajanan Tradisional dengan Kelezatan yang Tak Boleh Dilewatkan
Jajanan tradisional lupis dengan kelezatan yang tak boleh dilewatkan.--dokumen/rakyatbengkulu.com
Pada berbagai kalangan masyarakat Jawa, kue ini disebut dengan nama “lupis” yang memiliki arti “terikat”.
Dengan adanya rasa solidaritas dan budaya antar sesama, diharapkan dapat tercipta persatuan seperti dengan menikmati lupis berbahan dasar beras ketan dan saus gula merah.
BACA JUGA:Mengenal Gudeg sebagai Kuliner yang Terkenal di Yogyakarta
BACA JUGA:7 Tanda Keterlambatan Perkembangan Anak Usia 5 Tahun, Orang Tua Perlu Amati!
Untuk diketahui, kue lupis ini mempunyai banyak filosofi di balik kelezatannya yang memanjakan lidah.
Bahan utama masyarakat Jawa dalam mengolah kue lupis adalah menggunakan beras ketan yang lengket pulen saat dimasak.
Kue Lupis ini dibungkus erat dengan menggunakan daun pisang yang dilipat menggunakan teknik khusus, itu melambangkan rasa persaudaraan antar sesama yang erat.
Filosofi dari beras ketan yang dimasak ini dimaknai sebagai besarnya harapan masyarakat agar dapat menciptakan rasa persaudaraan melalui keikhlasan dan kepedulian satu sama lainnya.
BACA JUGA:Menjaga Warisan Budaya Indonesia, Ini 5 Jajanan Tradisional yang Bikin Nostalgia
Dahulu, kue lupis berbentuk segitiga ini dibungkus dengan daun pisang yang disimpulkan.
Namun seiring berjalannya waktu, Lupis juga banyak dibungkus dengan menggunakan plastik berwarna putih karena daun pisang yang mulai sulit ditemukan dan bentuknya memanjang seperti Lontong.
Masih tetap menggunakan bahan utama ketan, berbentuk lonjong bulat jika dipotong-potong.
Bentuknya hampir mirip dengan lemang yang ada di kalimantan, bedanya, kue lemang tidak disajikan dengan gula merah dan juga kelapa parut.
BACA JUGA:Sup Asam Pedas Ala Rumahan, Nikmati Sensasi Hidangan Tradisional yang Bikin Kalap Makan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber