Apa Itu Fenomena Death Spiral yang Terjadi pada Koloni Semut

Terjadi pada koloni semut, apa itu fenomena death spiral.--dokumen/rakyatbengkulu.com
Ketika semut-semut mulai berputar dalam lingkaran, setiap semut memperkuat jejak feromon yang ada.
BACA JUGA:Awas! Ini Bahaya Konsumsi Natrium pada Makanan Kemasan
BACA JUGA:Bank Indonesia Akselerasi Pengembangan UMKM Agar Go Digital
Sehingga semut lain semakin tertarik untuk bergabung.
Hal ini menciptakan siklus umpan balik positif yang menyebabkan lingkaran semakin besar dan sulit dihentikan.
Studi dan Contoh Nyata
Fenomena ant mill pertama kali dijelaskan oleh ahli biologi Theodore Schneirla pada tahun 1944.
Fenomena ini telah diamati di laboratorium dan juga di alam liar, meskipun jarang terjadi.
BACA JUGA:Tantangan Karier Shio Kerbau 2025: Strategi Mengatasi Tantangan atau Stagnasi di Tahun Ular Kayu
BACA JUGA:Elite Global, BlackRock Jadi Penguasa Uang Dunia
Salah satu contoh yang terkenal adalah lingkaran semut yang diamati dengan diameter sekitar 370 meter.
Yang membuat semut-semut tersebut membutuhkan waktu 2 setengah jam untuk menyelesaikan satu putaran penuh.
Fenomena Death Spiral atau Ant mill adalah contoh luar biasa dari bagaimana perilaku kolektif.
Yang biasanya bermanfaat bisa menjadi bumerang ketika terjadi kesalahan koordinasi.
BACA JUGA:Aaliyah Massaid Laporkan Kasus Pencemaran Nama Baik, Disebut Hamil di Luar Nikah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber