HONDA

Dirjen Pembenihan dan Holtikultura Kementan Kunjungi Rejang Lebong, Ada Apa?

Dirjen Pembenihan dan Holtikultura Kementan Kunjungi Rejang Lebong, Ada Apa?

Dirjen Pembenihan dan Holtikultura Kementan Kunjungi Rejang Lebong, Ada Apa? --badri/rakyatbengkulu.com

REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM - Tim Dirjen Pembenihan Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), mengunjungi Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. 

Ada apa? Kunjungan tersebut dalam rangka memantau pembangunan instalasi irigasi pompa di hamparan sawah petani Dusun II Desa Lubuk Ubar, Curup Selatan WIB.

Tim tersebut tiba di Rejang Lebong Rabu, 4 September 2024 sekira pukul 16.00 WIB.

Tim yang turun ini yakni Dirjen Pembenihan dan Holtikultura Kementan, Inti Pertiwi Naswari didampingi Staf Ahli Mentan, Dr. Ir. Suwandi dan tenaga ahli Mentan, Dr. Ir. Pamuji Lestari. 


Dirjen Pembenihan dan Holtikultura Kementan Kunjungi Rejang Lebong, Ada Apa? --badri/rakyatbengkulu.com

Serta didampingi Staf Ahli Bupati Rejang Lebong, Ir. Zulkarnain, MT dan Kadis Pertanian, Ir. Amrul Eby, M.Si. Dan tenaga penyuluh dari BPP Lubuk Ubar.

Instalasi irigasi pompa yang dipantau Dirjen itu berupa bending Sungai Air Merah, rumah mesin dan bak penampung air yang masih dalam proses pengerjaan. 

Instalasi ini dibangun dengan dana Rp112.800.000 dari bantuan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan-RI dengan masa kerja 13 Juni - 31 Desember 2024.

Selain itu, Dirjen juga memberikan bantuan berupa 3 pasang burung hantu untuk membantu petani membasmi hama tikus. 

Burung itu diserahkan dan diterima Staf Ahli Bupati, Ir. Zulkarnain, MT lalu diserahkan kepada Endek Mulyana selaku Ketua Kelompok Tani Sahabat Tani. 

BACA JUGA:Butuh Dana Rp75 Juta – Rp95 Juta? Simak Simulasi Angsuran di Bank Bengkulu dengan Tenor 2 Tahun

BACA JUGA:Butuh Dana Rp45 Juta – Rp65 Juta? Ini Simulasi Angsuran di Bank Bengkulu dengan Tenor 2 Tahun

Serta memberikan praktek pembuatan pestisida alami yang berbahan baku dari urine kambing.

"Instalasi irigasi pompa ini diharapkan dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi panen. Dari sebelumnya produksi 1 hektare 4 ton bisa naik menjadi 6-8 ton gabah kering panen. Karena selama ini para petani di Desa Lubuk Ubar ini kesulitan mendapatkan air untuk petakan sawahnya," terang Dirjen Pembenihan dan Holtikultura Kementan, Inti Pertiwi Naswari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: